Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27 Adegan Rekonstruksi Mutilasi Usai, Tersangka Lemparkan Senyum

Kompas.com - 27/03/2013, 19:32 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polres Metro Jakarta Utara telah selesai menggelar rekonstruksi kasus mutilasi Ancol dengan menghadirkan tersangka Alanshia (33). Tersangka yang sejak diamankan jarang terlihat ceria, menampakkan senyuman saat menuju mobil patroli kepolisian untuk meninggalkan lokasi rekonstruksi.

"Mungkin dia senang bisa lihat rumahnya kembali," ujar salah seorang petugas kepolisian yang mengamankan lokasi rekonstruksi di Ruko 26D Mediterania Marina, Residence, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (27/3/2013) sore.

Rekonstruksi berlangsung selama lebih dari dua jam di tempat kejadian perkara, yakni ruko yang disewa tersangka. Tiba di lokasi pada pukul 13.50 WIB, Alanshia yang mengenakan baju tahanan warna kuning, celana pendek, dan sandal jepit, baru keluar dari ruko diiringi petugas kepolisian pada pukul 16.12 WIB.

"Ada 24 adegan yang digelar," terang AKBP Daddy Hartadi, Kasat Reskrim Polrestro Jakut, seusai proses reka ulang peristiwa pembunuhan Tonny Arifin Djonim (45).

Daddy menjelaskan, hanya tersangka yang dihadirkan dalam rekonstruksi. Tiga saksi lain berhalangan hadir. Mereka adalah Chandra, karyawan tersangka, dan Asiang serta Sio Lung, teman tersangka yang adalah warga negara Malaysia.

Asiang dan Sio Lung adalah dua tamu yang mendatangi ruko Alanshia pada malam peristiwa sadis itu berlangsung. Keduanya datang setelah pembunuhan terjadi dan sebelum Alanshia melakukan mutilasi atas jasad korban.

"Mayatnya disembunyikan dulu di balik gorden lantai 3. Kemudian baru dia turun ketemu tamunya di lantai 1," kata Daddy.

Dalam reka adegan, ditampilkan Sio Lung datang. Setibanya di depan ruko, Alanshia yang berada di lantai tiga melemparkan kunci pintu lantai satu kepada tamunya. Tamunya kemudian masuk dan berbincang-bincang dengan Sio Lung.

"Ada selisih waktu sekitar 20 menit antara kedua tamu. Setelah mereka pulang baru terlihat di CCTV tersangka menyiapkan barang-barang yang diduga dipakai untuk mutilasi," sambung Daddy.

Pembunuhan yang dilanjutkan dengan mutilasi itu terjadi pada hari Senin (11/3/2013) malam. Keesokan harinya, tersangka melarikan diri ke Surabaya. Potongan-potongan tubuh korban baru ditemukan pada Rabu (13/3/2013) malam.

Saat itu petugas menemukan 11 potongan tubuh Tonny dalam satu koper, dua kardus, dan lima kantong plastik. Dalam tempo sehari setelah penemuan potongan tubuh itu, yakni pada Kamis (14/3/2013), polisi telah mampu membekuk tersangka Alanshia di Surabaya, Jawa Timur.

Tonny datang ke ruko Alanshia untuk menagih utang sebesar Rp 400 juta. Dari jumlah tersebut, Alanshia baru mampu membayar Rp 200 juta. Pertengkaran yang terjadi saat penagihan itulah yang memicu terjadinya pembunuhan. Untuk menghilangkan jejak pembunuhan, Alanshia kemudian memutilasi jasad korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com