Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ingin Batalkan Pinjaman World Bank untuk JEDI

Kompas.com - 27/03/2013, 19:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta berencana membatalkan pinjaman World Bank untuk pelaksanaan proyek gagasan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, yaitu Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).

Alasannya, perjanjian antara World Bank bersama Pemprov DKI dan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum berlangsung lama, yaitu lima tahun sehingga menurut dia, bunga untuk mengembalikan pinjaman itu akan terus meningkat.

Untuk diketahui, proyek JEDI itu merupakan upaya pengendalian banjir melalui normalisasi dan pengerukan 13 sungai di Jakarta.

"Mereka bikin perjanjian pengerukan dari tahun 2012-2017, makanya saya bilang Bank Dunia kok kasih waktu sampai lima tahun, kan ada bunganya," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (27/3/2013).

Menurut Basuki, waktu lima tahun untuk melakukan pengerukan sungai adalah waktu yang sangat lama dan sangat panjang. Bahkan, Basuki menyebutkan jika ia yang mengerjakan proyek itu tahun ini, maka tahun ini pula ia selesaikan pengerukan tersebut.

"Pekerjaan untuk mengeruk sungai dan segala macam dua tahun saja sudah kelamaan, kenapa Anda sampai tahun 2017? Kalau begitu caranya, lebih baik kita tolak," kata Basuki.

Apabila kontrak pinjaman antara Pemprov DKI dengan World Bank dibatalkan, Basuki mengatakan, kembali ia akan mengandalkan pembiayaan dana corporate social responsibility (CSR). Basuki mengaku lelah dengan lamanya penyelesaian program tersebut dan akan mengajak pihak Kementerian Pekerjaan Umum untuk membatalkan kontrak bantuan pinjaman.

Sekadar informasi, untuk menanggulangi banjir Ibu Kota, mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah menggagas proyek itu sejak tahun 2008.

Realisasi proyek JEDI dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam tujuh paket pengerjaan. Dari tujuh paket itu, tiga paket dikerjakan Pemprov DKI, dua oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan dua lainnya oleh Cipta Karya melalui bantuan dana World Bank.

Pengajuan pinjaman ke World Bank sebenarnya sudah sejak tahun 2008, tetapi karena hambatan birokrasi, realisasinya baru terjadi tahun 2012 lalu.

Tender proyek JEDI pun telah berjalan dengan melibatkan 14 perusahaan termasuk dari Korea, China, India, dan Taiwan.

Jika proyek ini selesai, diprediksi dapat mengurangi banjir sekitar 30 persen titik banjir Jakarta.

Secara keseluruhan proyek JEDI meliputi 57 kelurahan di 4 wilayah DKI Jakarta. Yakni di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.

Proyek JEDI ini diharapkan mampu membebaskan permukiman warga dari banjir.

Secara rinci, tujuh paket itu yakni:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com