Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban PKL Apron Bukan untuk Direlokasi

Kompas.com - 01/04/2013, 19:07 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPKK) melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang kerap memenuhi kawasan Apron Kemayoran, Jakarta Pusat. PPKK menegaskan, penertiban dilakukan untuk mengembalikan fungsi kawasan, dan bukan untuk merelokasi para pedagang.

"Tidak ada relokasi untuk saat ini. Mereka ditertibkan karena memang itu bukan tempat berdagang," tegas Irawan, Kasie Humas PPKK di lokasi penertiban, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2013).

Irawan menjelaskan, direksi baru PPKK sudah berkomitmen untuk menertibkan kawasan Kemayoran dari PKL-PKL yang menjajakan dagangan dengan memanfaatkan badan jalan. Sebelum penertiban di Apron, kawasan lain juga telah disterilkan dari PKL.

Dalam penertiban sebelumnya, para PKL pun tidak direlokasi. Alasan lain yang menjadi pertimbangan PPKK adalah karena para pedagang telah lama berjualan di kawasan tersebut.

Dengan kesempatan berdagang antara empat sampai sepuluh tahun, PPKK yakin para pedagang telah memiliki modal yang memadai untuk membuka usaha di lokasi resmi lainnya.

"Mereka sudah 4-10 tahun berdagang di sini. Keuntungan mereka sudah cukup untuk sewa lokasi resmi di tempat lain," kata Irawan.

Wisnu, salah seorang pedagang di Jalan Apron 1, menerima penertiban yang dilakukan PPKK. Ia menilai, keberadaan PKL sudah sangat mengganggu warga lain lantaran menghambat arus lalu lintas dan mobilitas warga lain.

"Sepeda motor aja sulit lewat, apalagi mobil. Jadi wajarlah kalau ditertibkan," terang Wisnu.

Dari pengamatan Kompas.com, ruas jalan yang kerap diisi para pedagang sebenarnya cukup lapang, dengan lebar lebih dari lima meter. Namun, ruas jalan yang terdiri dari jalur cepat dan jalur lambat itu akan dipenuhi pedagang kaki lima mulai pukul 15.00 sampai 22.00 WIB.

Di lokasi tersebut terdapat Apartemen Mediterania Kemayoran, Apartemen Apron, dan Rusun Apron, serta pusat perbelanjaan. Pendudukan badan jalan oleh para pedagang inilah yang dikeluhkan warga yang beraktivitas melewati jalan tersebut. Apalagi, keberadaan mereka bahkan sampai menutup akses menuju apartemen dan rusun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com