Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Kadis Pertamanan DKI Hijaukan Jakarta

Kompas.com - 04/04/2013, 07:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Widiyo Dwiyono Budi yang baru saja dilantik langsung mendapatkan tugas dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Jokowi meminta pejabat baru ini untuk bergerak cepat dalam menghijaukan Ibu Kota.

"Tadi mendengar arahan Gubernur yang harus bergerak cepat untuk memperbaiki taman kota di daerah utama dan menghijaukan Jakarta," kata Widiyo di Balaikota Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Widiyo melanjutkan, DKI memiliki taman-taman yang menjadi prioritas, antara lain koridor primer, sekunder, dan tersier.

Koridor primer adalah kegiatan penataan dan perbaikan taman, yang menjadi prioritas atau taman yang berada di wilayah yang langsung bersentuhan dengan publik.

Taman-taman jenis ini berada di sekitar jalan protokol, misalnya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin.

"Yang primer, seperti di Sudirman, Sisingamangaraja, Kelapa Gading, Kembangan, Slipi, Grogol, Daan Mogot. Di Timur, Matraman, Jalan Pemuda. Itu jadi target utama kami dan Gubernur menginginkan jalan-jalan itu betul dihijaukan," kata mantan Kepala Biro Sarana dan Prasarana DKI itu.

Widiyo pun mengaku dibebani target hingga bulan Juni untuk langsung melakukan pengerjaan lapangan. Pasalnya, wilayah yang menjadi jangkauan pengerjaannya cukup luas.

Selain itu, ia juga mendapat mandat untuk memilih tanaman hias yang bisa menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke taman kota.

Untuk mendukung pekerjaannya itu, Widiyo didukung anggaran yang memadai dalam APBD DKI 2013. Namun jika anggaran yang sudah ada dianggap kurang, maka Widiyo bisa mengajukan penambahan melalui APBD Perubahan 2013.

Widiyo berjanji akan berusaha keras memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 untuk menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) minimal 30 persen-20 persen untuk publik dan 10 persen ruang privat.

Demi memenuhi target itu, Widiyo mengatakan setiap tahunnya pemerintah akan membeli tanah yang akan "disulap" menjadi taman.

"Seperti kita ketahui, kalau yang publik ini baru terpenuhi 11 persen, dan yang privat baru 9,5 persen. Kami yakin dalam 20 tahun bisa memenuhi angka 30 persen itu. Jadi karena cukup besar, perlu jangka waktu yang panjang. Setiap tahunnya harus membeli tanah untuk dihijaukan. Tahun ini ada target penghijauan seluas 80 hektar di lima wilayah kota, dan saya punya inventarisasinya sampai masterplan 2020 mendatang," kata Widiyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com