Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Animo Meningkat, Pendaftaran Caleg Diperpanjang

Kompas.com - 04/04/2013, 13:45 WIB
Adrian Fajriansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada Sabtu (30/3) lalu, berdampak pada meningkatkannya animo masyarakat untuk mendaftar sebagai Calon Anggota Legislatif Partai Demokrat. Melihat kondisi itu, Partai Demokrat memperpanjang pendaftaran calegnya hingga 3 April.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Satgas Penjaringan Bacaleg DPR RI Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Suaidi mengatakan, sebelum terpilihnya SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, jumlah pendaftar caleg sekitar 40-50 orang per hari. Setelah SBY tepilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, jumlah pendaftar caleg meningkat sekitar 25 persen menjadi di atas 60 orang per hari. "Pak SBY telah meningkatkan kembali elektabilitas Partai Demokrat," ujarnya.

Sebelumnya, jadwal pendaftaran caleg Partai Demokrat berlangsung pada 6-24 Maret. Akan tetapi, karena masih cukup tingginya animo masyarakat, pendaftaran caleg Partai Demokrat diperpanjang hingga 3 April. "Itu membuktikan masyarakat masih percaya dengan Partai Demokrat. Kepercayaan itu harus kami apresiasi," ucap Suaidi.

Total ada 1.304 orang yang mengambil formulir pendaftaran caleg Partai Demokrat, dari 6-31 Maret lalu. Dari semua pendaftar itu, 964 orang telah mengembalikan formulir dan persyaratannya.

Nantinya, semua pendaftar yang telah mengembalikan formulir itu akan melalui dua tahapan seleksi. Pertama oleh Tim Penjaringan Partai Demokrat yang akan melakukan seleksi administrasi dan pembobotan. Kedua oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat yang akan menentukan 560 orang caleg. "560 orang caleg yang telah ditentukan itu akan kami daftarkan ke Komisi Pemilihan Umum pada 19 April mendatang," tuturnya.

Saat ditanya mengenai persyaratan 30 persen keterwakilan perempuan, Suaidi mengungkapkan, Partai Demokrat tidak kesulitan mendapatkan bacaleg perempuan. "Saat ini, justru Partai Demokrat kelebihan 52 orang bacaleg perempuan untuk tingkat nasional," katanya.

Sementara itu, saat dihubungi Kompas, Pengajar Sosiologi Politik Universitas Gadja Mada Arie Sujito mengatakan, bisa saja ketokohan seseorang mempengaruhi animo masyarakat untuk mendaftar sebagai caleg sebuah partai politik. Akan tetapi, hal itu tidaklah menentukan kemenenangan sebuah parpol pada Pemilu 2014. "Bila sebuah parpol hanya menghandalkan politik pencitraan, maka tidak akan meningkatkan elektabilitas mereka pada Pemilu 2014 mendatang," katanya.

Menurut Arie, saat ini, cenderung banyak parpol berusaha menggaet sejumlah tokoh yang dianggap populer untuk mendongkrak elektabilitasnya. Padahal, tokoh yang dianggap populer oleh sebuah parpol, belum tentu populer di mata masyarakat.

"Justru yang bisa meningkatkan elektabilitas sebuah parpol di mata masyarakat, yaitu kinerja dari pengurus parpol tersebut. Bila pengurus sebuah parpol, dari pusat hingga ke bawah (daerah), bekerja dengan baik (bersih tanpa korupsi) maka di mata masyrakat pun akan baik,"tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com