Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai "Try Out" Selalu Jelek, Siswa Ini Diminta Tak Ikut UN

Kompas.com - 18/04/2013, 20:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang siswa SD negeri di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang bernama Muhammad Syfa Firdaus (12), diminta oleh kepala sekolahnya untuk tidak mengikuti ujian nasional (UN). Firdaus dianggap tidak akan lulus UN karena nilai try out-nya selalu jelek.

Koni Setyowardhani, ibu Firdaus, menuturkan bahwa dirinya dipanggil kepala sekolah pada 5 April 2013. Kepada Koni, kepala sekolah hendak membicarakan buruknya nilai try out Firdaus. Saat itu, kata Koni, kepala sekolah menyarankan agar Firdaus tak mengikuti UN karena ditakutkan tidak bisa lulus ujian kelulusan itu.

"Kepala sekolah bilang kalau hasil try out anak saya selalu jelek dan terus terendah. Dia sarankan supaya mendingan tidak usah ikut UN karena pasti tidak lulus," ujar Koni saat dihubungi wartawan, Kamis (18/4/2013) sore.

Koni mengaku tidak mengerti dengan penjelasan kepala sekolah yang mengejutkannya tersebut. Koni menduga kepala sekolah ingin menyelamatkan citra sekolah jika sampai ada anak didiknya yang tidak lulus. Oleh sebab itu, Koni menilai anaknya menjadi korban dengan tidak diperbolehkan ikut UN.

Hal yang lebih menyakitkan bagi Koni, kepala sekolah memperbolehkan Firdaus mengikuti UN jika anak tersebut dikategorikan sebagai siswa berkebutuhan khusus. Konsekuensinya, ijazah Firdaus akan setara siswa berkebutuhan khusus dan berbeda dari ijazah siswa SD pada umumnya.

"Memang try out jelek, tapi secara akademis, banyak siswa lain yang nilai sekolahnya di bawah anak saya. Jadi, kenapa hanya anak saya saja yang disuruh tidak ikut UN? Apalagi, anak saya mau dikategorikan siswa disable," kata Koni.

Karena tidak menerima perlakuan tersebut, Koni menolak untuk menandatangani surat pernyataan bermaterai yang diajukan oleh kepala sekolah. Ia pun melaporkan hal itu ke Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur beberapa hari kemudian. Dalam pengaduannya, Sudin Pendidikan Dasar Jaktim menjamin anaknya bisa mengikuti UN tingkat SD pada Mei mendatang.

Kompas.com belum mendapat konfirmasi dari kepala sekolah maupun Sudin Pendidikan Dasar Jaktim. Ponsel sang kepala sekolah tak kunjung diangkat saat Kompas.com mengklarifikasi kasus tersebut, Kamis malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com