Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Ini Saatnya Jokowi Buktikan Janji

Kompas.com - 01/05/2013, 19:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendorong Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membuktikan janji-janjinya dalam kampanye lalu. PDI Perjuangan tidak ingin mengganggu kerja dengan isu politik, termasuk soal pencalonannya sebagai presiden dalam Pemilihan Umum 2014.

Hal itu dikatakan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga Maruarar Sirait seusai mengikuti diskusi "Dilema Caleg Ganda di Balik Parpol Menetapkan DCT" di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2013).

"Sekarang adalah fase yang paling berat bagi dia (Jokowi). Fase pembuktian, ada enggak perubahan di tangan dia. Rakyat Jakarta itu seperti swing votter. Antara mendukung, kritis, dan kecewa itu tinggi sekali," kata Maruar kepada wartawan.

Menurutnya, Jokowi merupakan sosok yang sangat ambisius dalam bekerja. Maruarar menilai sebaiknya ia tidak merecoki kinerja Jokowi dengan pragmatisme politik. "Kalau Jokowi bisa membuktikan ada perubahan dan bisa membuktikan, saya rasa itu akan apresiasi yang luar biasa bagi kinerja dia," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yuda menilai bahwa Jokowi merupakan sosok yang fenomenal yang dapat dipasangkan dengan siapa saja. Ia yakin, jika nantinya Jokowi maju sebagai capres atau cawapres, maka Jokowi dan pasangannya dapat memenangi pemilu itu. Hal itu disebabkan karena tren elektabilitas publik terhadap Jokowi yang semakin naik setiap hari.

"Bisa dongkrak karena magnet elektoralnya sangat kuat. Saya dorong kalau Jokowi maju dari PDI-P atau maju dari partai lain," katanya.

Meski demikan, Hanta berpendapat bahwa maju atau tidaknya Jokowi sebagai capres atau cawapres yang diusung oleh PDI-P tergantung dari keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Namun, menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat bagi PDI-P untuk membuka ruang regenerasi.

Mengenai posisi Jokowi yang baru enam bulan menjabat sebagai gubernur, Hanta berpendapat, memang sudah menjadi kewajiban bagi Jokowi untuk menyelesaikan tugasnya serta merealisasikan janji-janji politiknya kepada warga DKI Jakarta.

"(Akan tetapi) ini kan suara publik. Kalau kemudian dia tidak bisa menolak keinginan publik, maka menyelamatkan Indonesia penting karena menyelamatkan Ibu Kota ada wakilnya dan lain-lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com