Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Aparat Teman Bos Pabrik Kuali Belum Jadi Tersangka

Kompas.com - 10/05/2013, 14:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga aparat yang menjadi teman bos pabrik kuali, Yuki Irawan (41), sudah menjalani pemeriksaan di satuan tugas masing-masing. Namun, hingga saat ini status mereka masih menjadi saksi.

"Kita menunggu hasil pemeriksaan di Lampung atau di Cianjur. Sekarang (status aparat) masih sebagai saksi karena belum kita dapatkan hal-hal yang berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/5/2013).

Pengakuan buruh yang menjadi korban perbudakan di pabrik kuali milik Yuki menyebutkan adanya keterlibatan aparat yang diduga sebagai beking. Dengan adanya pengakuan itu, pihak kepolisian mengirim kembali penyidik ke Lampung dan Cianjur, salah satunya untuk memintai keterangan buruh mengenai pengakuan itu yang belum disampaikan sebelumnya kepada kepolisian.

"Tentunya ini kurang bagi penyidik, apalagi sejak beredarnya informasi-informasi di samping pemeriksaan berita acara terdahulu, ada informasi yang beredar di media. Makanya informasi (pemeriksaan buruh kembali) itu untuk kembali memeriksa oknum polisi maupun oknum TNI," ujar Rikwanto.

Rikwanto mengatakan, pada pemeriksaan tiga anggota aparat tersebut pada Selasa (7/5/2013), belum ditemukan adanya unsur pelanggaran pidana terkait kedekatan ketiganya dengan Yuki. Ketiga anggota aparat tersebut yakni Bripka AH dan Briptu N dari kepolisian, serta Serma IS dari TNI.

Sebelumnya, Nuryana (20), salah satu buruh dalam pengakuannya di kantor Kontras, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2013), menuturkan, selain mendapatkan kekerasan fisik, para buruh pabrik kuali di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, itu juga mendapatkan kekerasan psikis. Para buruh sering diancam oleh seseorang yang mereka sebut sebagai polisi yang kerap menembakkan pistolnya ke tanah, dekat kaki para buruh.

Ia juga mengatakan, salah satu anggota Brimob berinisial N dan pemilik pabrik Yuki sering mengancam para buruh agar tidak berbuat bodoh, seperti melarikan diri. "Kami diancam mau dipukuli sampai mati, lalu mayatnya akan dibuang ke laut. Yang ngomong N dan Yuki. Si N suka nembak ke tanah dekat kaki kami," ujarnya kala itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com