Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tuding Warga Jual Rusun

Kompas.com - 11/05/2013, 21:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus bertekad untuk membasmi para "mafia" penjual unit rumah susun (rusun) di Ibu Kota. Bahkan, ia menuding tak sedikit warga yang memanfaatkan fasilitas negara itu untuk dijual kembali dan meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.

"Kalau anda terlahir di keluarga miskin, tidak mampu membeli rumah, kami beri anda rumah. Kalau anda jual, kami penjarakan. Karena banyak orang miskin memanfaatkan rumah susun dengan menjualnya kembali," kata Basuki, di Mall Ciputra Jakarta, Sabtu (11/5/2013).

Para penyewa rusun yang telah dijual itu tak sedikit adalah orang-orang yang mampu secara materiil. Basuki kembali mengingatkan warga bantaran kali yang menduduki lahan negara untuk mau dan segera relokasi ke rusun yang telah disediakan Pemprov DKI.

Pria yang akrab disapa Ahok itu pun menjanjikan DKI telah menyediakan fasilitas lengkap di dalam rusun, seperti lemari es, televisi, dan kasur. "Kalau merebut lahan negara, itu namanya otak orang komunis. Mengingatkan kita ke cerita komunis yang merampok tanah orang. Saya tidak menuduh anda komunis loh, tapi kalau anda meminta begitu, berarti anda otak komunis. Jadi, di Jakarta ini banyak sekali oknum, orang miskin juga banyak yang jadi oknum," tegas Basuki.

Sementara itu, terkait program DKI untuk melaksanakan normalisasi sungai dan waduk, Basuki menjelaskan Pemprov DKI Jakarta akan membeli lahan untuk pembangunan rusun guna relokasi warga bantaran. Pembangunan rusun itu, kata dia, paling sebentar membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Oleh karena itu, DKI belum "membersihkan" bangunan di sekitar Waduk Pluit, untuk sisi kanan dan tengah, karena rusun belum tersedia.

Lebih lanjut, ia mengatakan DKI akan membeli lahan seluas 6,2 hektar di kawasan Luar Batang, Jakarta Utara. Sementara itu, lahan yang telah disepakati terletak di kawasan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, yang akan segera dibayarkan bulan depan.

"Rusun itu untuk orang-orang yang harus kerja di sekitar Pluit, sedangkan yang tidak mendesak dengan tempat kerja, kita pindahkan ke Rusun Marunda atau Daan Mogot, Jakarta Barat," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com