DENPASAR, KOMPAS.com - Sekitar seratus imigran dari Timur Tengah diamankan Polair Polda Bali saat melakukan patroli di sekitar perairan Bali Selatan, pukul 05.00 Wita, Minggu (12/5/2013) pagi tadi. Imigran yang berasal dari sejumlah negara di Timur Tengah seperti Iran dan Suriah ini bersembunyi di Palka Kapal yang biasa digunakan untuk mengangkut ikan.
Kapal yang dibawa oleh dua warga asal NTT tersebut kemudian digiring oleh petugas Polair ke Pelabuhan Benoa, Denpasar. Setibanya di Pelabuhan Benoa, polisi bersama Imigrasi membujuk mereka keluar dari kapal untuk didata.
"Tidak mungkin dipaksa, harus pelan-pelan," ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi di Pelabuhan Benoa, Minggu pagi.
Polisi juga mengamankan dua orang ABK kapal asal NTT untuk dimintai keterangannya. Namun para ABK masih belum bersedia berbicara banyak kepada polisi.
"Kami masih berusaha karena dokumen kapal dan penumpang sama sekali tidak ada," jelas Hariadi.
Polisi menduga para imigran gelap ini berangkat dari Pelabuhan Tanjung Benoa, Badung dan akan mencari suaka ke Australia. Biasanya para pencari suaka berangkat dari NTT dan menempuh perjalanan sekitar 4 hari untuk sampai ke Crishmast Island di Australia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.