Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijadwalkan ke Komnas HAM, Jokowi Pilih Beri Kuliah Umum

Kompas.com - 16/05/2013, 15:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo urung memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Kamis (16/5/2013) siang. Jokowi memilih datang ke Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, dan memberikan kuliah umum di sana.

Dalam kuliah umum bertema "Pencitraan Menuju Jakarta Baru", Jokowi kembali mempresentasikan pemaparan yang serupa dengan yang ia presentasikan sebelumnya dalam seminar Reformasi Birokrasi di Gedung BPKP.

Setibanya di Universitas Tarumanegara, Jokowi langsung disambut teriakan histeris dari para mahasiswa dan mahasiswi yang ingin bersalaman atau berfoto bersamanya. Hingga pukul 14.30, Jokowi masih memberikan materi kuliah umum. Acara itu turut dihadiri pengusaha properti, Ciputra.

Sementara itu, terkait mediasi antara Komnas HAM dan warga bantaran Waduk Pluit, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengadakan konferensi pers di ruang kerjanya. Komnas HAM kembali melayangkan undangan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk melakukan dialog antara pemerintah dan warga Waduk Pluit, Jakarta Utara. Panggilan itu merupakan panggilan kedua kepada Jokowi-Basuki yang tidak memenuhi undangan pertama.

Panggilan pertama telah dilayangkan oleh Komnas HAM pada Selasa (8/5/2013) lalu kepada Jokowi-Basuki. Namun, undangan tidak mendapatkan tanggapan dari Pemprov DKI.

Komnas HAM kembali mengundang Jokowi untuk berdialog di Gedung Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Kamis pukul 14.00. Pada undangan kedua ini, Komnas HAM ingin bertanya seputar pengaduan warga yang diintimidasi oleh Basuki. Intimidasi tersebut mulai dari calo-calo yang selalu menawar rumah warga untuk dibongkar serta oknum Brimob dan TNI yang berjaga-jaga di Waduk Pluit sehingga warga merasa resah.

Hal lain yang ingin disampaikan dalam pertemuan itu adalah konfirmasi atas pernyataan Basuki yang dianggap memojokkan warga dengan tuduhan komunis dan rakyat miskin yang tidak tahu diri. Pertemuan tersebut juga dilakukan untuk mencari jalan keluar atas rencana relokasi warga di Waduk Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com