Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Ajukan Pembuatan Jalur Pedestrian Layang ke Jokowi

Kompas.com - 23/05/2013, 18:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat usulan dari investor untuk membangun suatu jalur pedestrian yang nyaman. Jalur tersebut akan dibangun di atas busway dan diharapkan dapat membuat para pejalan kaki menjadi nyaman.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan mengatakan telah mendapatkan usulan dari investor untuk pembuatan jalur pedestrian melayang atau titian layang di median busway.

"Kita dapat usulan bagaimana warga saat berjalan tidak kena hujan dan panas. Sehingga nanti, misalnya dari Ratu Plaza ke Semanggi, tidak perlu naik mobil, seperti di airport, semua berjalan," kata Manggas di Balaikota Jakarta, Kamis (23/5/2013).

Menurut Manggas, ide ini merupakan salah satu alternatif mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Sebab, warga telah diberikan fasilitas jalur pedestrian yang saling menghubungkan antar-gedung perkantoran di jalan protokol tersebut. Selain itu, kata Manggas, warga juga diajarkan untuk berjalan kaki sehingga tidak menggunakan kendaraan pribadinya. Saat ini, ide tersebut masih dibahas di Dinas Tata Ruang DKI Jakarta. Semua pembangunan dibiayai oleh investor yang mengajukan, yakni PT Sentosa Buana Raya.

Menanggapi usul tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan masih akan mematangkan kembali usulan tersebut. Ia masih akan mengkaji apakah titian layang tersebut dapat memacu orang untuk berjalan kaki atau tidak.

"Masih kita matangkan apakah bisa memacu orang untuk berjalan kaki atau tidak. Kemudian, dari segi estetika seperti apa karena ini juga menyangkut investasi yang besar. Kita tidak mau tergesa-gesa," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, investor yang akan mendanai program ini terinspirasi dengan program yang sebelumnya telah disampaikan Jokowi, yakni move people not car. Mantan Wali Kota Surakarta itu menyebutkan, di negara lain, sudah ada yang menerapkan fasilitas pejalan kaki itu. Namun, ia masih mengkaji apakah Jakarta memerlukan program tersebut atau tidak untuk meminimalisasi kemacetan Ibu Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com