Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Terpaksa Tinggal di Tenda Dekat Stasiun Duri

Kompas.com - 27/05/2013, 17:53 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang yang sebelumnya berjualan di sekitar Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat, tidak tahu harus tinggal di mana lagi setelah kios yang menjadi tempat tinggal dan berdagang milik mereka dibongkar. Kini mereka membuat tenda besar di sekitar stasiun untuk tempat tinggal sementara.

Sebagian dari pedagang itu menggunakan kios di Stasiun Duri sebagai tempat tinggal mereka sehari-hari. Pagi ini kios-kios itu dibongkar secara paksa oleh petugas dari PT Kereta Api Indonesia. Setelah kios-kios itu dibongkar, para pedagang bukan hanya sudah tidak bisa lagi berjualan, melainkan juga kehilangan tempat berteduh.

"Ya bagaimana, kiosnya sudah dibongkar. Saya juga tidak tahu mau tinggal di mana. Saya sudah 12 tahun punya kios di sini," kata Subagia ketika ditemui di lokasi, Senin (27/5/2013).

Sementara itu, Dian Hapsari yang kios miliknya berada di pinggir perlintasan kereta mengaku bahwa PT KAI tidak memberikan tempat untuk kembali berdagang. Setelah kehilangan kios dan mata pencaharian, Dian akan kembali ke kampung halamannya di Wangon, Jawa Tengah.

Dian mengaku sudah mendapatkan surat untuk segera mengosongkan lapak miliknya itu. "Sudah dikasih suratnya Januari kemarin. Tapi mereka tidak bilang adanya pemindahan pedagang. Kalau tidak jelas begini, saya pulang (ke kampung halaman) saja," ujarnya.

Sekitar 30 orang pedagang terlihat membangun sebuah tenda besar berwarna biru di sebuah taman dekat Stasiun Duri. Tenda itu terbuat dari terpal-terpal pedagang yang kemudian disambung menjadi satu. Mereka sibuk mengobrol dengan pedagang lain seraya meratapi nasib mereka.

Di luar tenda itu, terdapat banyak barang dagangan yang mereka selamatkan dalam pembongkaran. Para pedagang menyelamatkan gerobak, meja, panci, gelas, dan baju. Mereka meletakkan barang-barang itu dalam kardus atau dengan kain. Di pinggir perlintasan kereta inilah mereka terus memikirkan nasibnya yang belum jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com