21 Lokalisasi di Jatim Akan Digusur

SURABAYA, KOMPAS.com — Sepanjang tahun ini, sebanyak 21 titik lokalisasi di Jatim jadi target penutupan. Pemerintah setempat akan menggunakan pendekatan persuasif untuk menutup jaringan prostitusi yang dinilai sudah tersistem rapi itu.

Ke 21 titik lokalisasi itu di antaranya tersebar di Surabaya (3 titik), Banyuwangi (11 titik), dan Malang (7 titik).

"Kami akan memakai pendekatan terpadu untuk menutup lokalisasi itu sehingga tidak menimbulkan masalah baru," kata Menteri Sosial Salim Segaf Aljurfi di Surabaya, Selasa (28/5/2013).

Keberadaan lokalisasi di suatu daerah, kata dia, sudah menyatu dengan sistem sosial maupun ekonomi. Karena itu, tidak diperlukan tindakan represif dalam penanganannya. Diperlukan peran serta masyarakat hingga pemerintah di lingkup terkecil, dari RT hingga tingkat provinsi, yang memiliki konsep penanganan terpadu.

"Persoalan prostitusi erat dengan tradisi turun-temurun dan merupakan satu mata rantai di dunia sosial. Jika ada lokalisasi, pasti ada PSK, mucikari, germo, serta struktur ekonomi pendukung lainnya," tambah Salim.

Jatim, kata dia, merupakan pusat penyebaran PSK dan lokalisasi. Direktorat Rehabilitasi Tunasosial Kemensos mendata, hingga 2012, tercatat 41.374 PSK yang tersebar di 33 provinsi. Jumlah terbesar berada di Jatim sebanyak 7.793 PSK dan lokalisasi terbanyak juga di Jatim sebanyak 47 titik.