Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Lirik Ancol-Taman Safari

Kompas.com - 17/06/2013, 03:42 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan kerja sama pengelolaan dan perawatan Taman Margasatwa Ragunan dengan pihak ketiga. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sudah ada dua pihak yang dilirik Pemprov DKI.

Kedua pihak tersebut adalah Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Safari Indonesia. Kerja sama dengan Taman Impian Jaya Ancol berupa program semacam Safari Night. Adapun kerja sama dengan Taman Safari Indonesia berupa program untuk peningkatan pelayanan dan perawatan hewan-hewan.

”Nanti dilihat mana yang terbaik. Kalau perlu ada orang luar (untuk pengelolaan), ya, nanti orangnya diganti tergantung hasil rapat,” ujar Basuki, Minggu (16/6).

Basuki menilai, saat ini pengelolaan Taman Margasatwa Ragunan belum optimal. Banyak laporan menyatakan bahwa kondisi hewan-hewan kurang terawat dengan baik. Demikian pula dengan fasilitas yang ada. Padahal Pemprov DKI sudah memberikan subsidi Rp 40 miliar per tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk makanan dan minuman hewan di Ragunan.

Dengan luas 140 hektar, Taman Margasatwa Ragunan merupakan aset ruang terbuka hijau yang sangat besar di Ibu Kota. Tak hanya sebagai kebun binatang untuk tujuan edukasi dan rekreasi, Ragunan juga bisa berfungsi sebagai taman kota.

”Artinya Ragunan itu sangat istimewa. Dengan tanah begitu luas, apalagi di tengah kota, masa kita kalah dengan Singapura? Masa kita kalah dengan Taman Safari,” ujar Basuki.

Tiket tetap murah

Meski akan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga atau swasta, Basuki menjamin kerja sama itu tidak akan mengubah besaran harga tiket masuk yang sekarang terbilang murah, yakni Rp 5.000.

Berdasarkan survei Pemprov DKI, kata Basuki, dengan harga tersebut masyarakat masih sanggup membeli tiket. Pemprov DKI juga masih sanggup membiayai pengelolaannya.

Dalam waktu dekat Pemprov DKI akan mengadakan pertemuan dengan Unit Pelaksana Teknis Taman Margasatwa Ragunan. Dari pertemuan itu Pemprov DKI akan menilai perlu atau tidaknya penggantian personel.

”Kondisinya tidak jelas. Binatangnya juga tidak jelas. Sistemnya memang harus diganti,” kata Basuki.

Tetap ramai

Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan, akhir pekan lalu, ramai dikunjungi wisatawan. Dengan tiket masuk Rp 5.000 per orang, obyek wisata yang belum terurus dengan baik itu diminati masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

”Ya, memang gini-gini saja, tetapi untuk ngadem lumayan,” kata Nandar (39), warga Kota Depok, Sabtu (15/6).

Nandar datang bersepeda motor bersama kedua anak perempuannya yang berusia 10 tahun dan 6 tahun. Sabtu sore itu, meski mendung menggantung dan hujan sempat mengganggu aktivitas di luar ruang, kedua anak Nandar senang bisa berlarian melihat gajah dan jerapah serta menyantap habis bekal makanan dan minuman ringan yang dibawa dari rumah.

Kalaupun tak membawa bekal, pengunjung bisa membeli makanan di deretan warung yang tersedia di beberapa lokasi di kawasan itu.

Taman margasatwa yang sudah ada sejak tahun 1864 ini memiliki luas sekitar 140 hektar. Di dalamnya ada lebih dari 30.000 tanaman dan sekitar 240 spesies hewan. Dengan luasnya lahan dan beragamnya tanaman yang ada, kebun binatang ini juga menjadi ruang terbuka hijau atau hutan kota terbesar di Jakarta.

Taman bermain

Selain ada kandang-kandang besar yang memamerkan berbagai hewan, di Ragunan juga tersedia taman bermain anak dengan banyak pilihan permainan yang harga tiketnya murah meriah, yaitu di bawah Rp 5.000 per orang per permainan.

Mau naik kuda, naik unta, atau menikmati suasana yang benarbenar berbeda di Pusat Primata Schmutzer pun, pengunjung tak perlu mengeluarkan banyak biaya. Biayanya Rp 5.000-Rp 7.500 per orang.

Setiap akhir pekan, jumlah pengunjung 7.000-10.000 orang per hari. Di hari libur nasional, apalagi saat akhir pekan panjang, Lebaran, atau Tahun Baru, jumlah pengunjung bisa mencapai 10-15 kali lipat biasanya. Akan tetapi, di hari-hari kerja, Senin hingga Jumat, jumlah pengunjung amat sedikit.

Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan tidak akan mendapatkan pemandangan atau atraksi spektakuler seperti saat berwisata di Taman Safari Indonesia, Puncak, Bogor. Sejumlah kandang di Ragunan tampak kosong. Fasilitas untuk pejalan kaki dan rumput kurang terawat. Saat hujan pengunjung kesulitan mencari tempat berteduh.

Di Schmutzer, beberapa keran air yang dirancang untuk air bersih siap minum juga rusak. (NEL/FRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com