Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelang Kepala Sekolah Disinergikan dengan Kemendikbud

Kompas.com - 12/07/2013, 16:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan akan membuka pendaftaran lelang jabatan kepala sekolah dengan online mulai Oktober 2013. Lelang kepala sekolah ini juga akan disinergikan dengan peraturan di tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kita boleh melakukannya secara terbuka, tapi di sana sudah ada ketentuan, misalnya, sekarang ini sudah ada ketentuan lembaga yang juga berhak untuk mengakses seorang calon kepala sekolah. Ternyata, di kementerian ada lembaganya. Nah, ini bagaimana kita menyinergikan. Saya ingin melihat secara sinerginya supaya bisa berjalan," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (12/7/2013).

Menurut Taufik, seleksi kepala sekolah ini akan dilakukan secara terbuka bagi guru-guru yang ada di lingkup pendidikan, tetapi terbatas pada wilayah DKI Jakarta saja. Para calon kepala sekolah nantinya akan menjalani tes akademik, psikotes, wawancara, dan paparan dan dilakukan dengan akuntabel dengan melibatkan lembaga seperti Dinas Pendidikan, Inspektorat, BKD, dan lainnya.

Di DKI Jakarta, Taufik mengatakan, terdapat 2.220 sekolah dasar negeri. Sementara untuk tingkat sekolah menengah pertama, terdapat 289 sekolah. Pada tingkat sekolah menengah atas, ada 117 sekolah negeri. Untuk sekolah menengah kejuruan, ada 63 sekolah.

"Dilihat dari jumlah komposisi ini, nanti akan dilakukan secara bertahap," lanjut Taufik.

Mengenai mekanisme, saat ini masih dalam penggodokan. Diharapkan, lelang jabatan kepala sekolah ini mampu mendapatkan kepala sekolah yang mempunyai nilai-nilai kepemimpinan yang lebih baik.

"Prinsipnya, ini suatu kesempatan mendapatkan kepala sekolah-kepala sekolah yang lebih baik walaupun yang sekarang saja sudah baik ya," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com