Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Isi Paket "Bom Ekayana" yang Gagal Meledak

Kompas.com - 05/08/2013, 00:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Aparat kepolisian hingga kini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di Vihara Ekayana Arama, Minggu (4/8/2013) malam. Dari dua paket peledak yang ditemukan di vihara, satu paket dipastikan tidak meledak. Tim penjinak dari Gegana Polda Metro Jaya masih meneliti isi paket yang gagal meledak tersebut.

"Ada satu yang belum meledak itu, di sana ada bahan-bahan. Apa saja bahan-bahannya, ini masih kami teliti," ujar Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Sutarman, di lokasi ledakan, Senin (5/8/2013) dini hari. Dia menjelaskan, satu paket diletakkan di dekat pintu kaca, meledak, dan memecahkan kaca di pintu itu. Sementara satu paket lain tidak meledak, meski mengeluarkan asap.

Korban luka dalam insiden ini adalah umat vihara yang terkena serpihan kaca dari salah satu ledakan itu. "Kami masih terus menyisir barang-barang bukti yang kami temukan. Yang jelas ini bahan peledaknya kecil sekali," imbuh Sutarman.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto dalam keterangan yang diterima Kompas.com, menyatakan ada dua bom yang diletakkan di vihara tersebut. Namun, hanya satu yang meledak.

"Kantong plastik pertama warna hijau terletak di dalam wihara dan kantong plastik kedua warna kuning terletak di luar halaman vihara. Yang meledak yang warna hijau," ujar Rikwanto. Benda yang meledak berisi telepon genggam, serpihan besi, kabel, dan baterai berbentuk persegi.

Saat ini semua barang-barang tersebut dicelupkan ke dalam air dan ditaruh di dalam ember plastik berwarna kuning. Dari ledakan tersebut tersebar banyak gotri dan paku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com