Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Peringatan, 2 Perampok Tewas Ditembak Polisi

Kompas.com - 05/08/2013, 22:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dua dari empat perampok mobil ditembak mati tim Buru Sergap Kepolisian Sektor Cipayung, Minggu (4/8/2013), pukul 23.30 WIB.

Pelaku, yakni Riki alias Landak (33) warga Indramayu dan Nurohim alias Rohim (37) asal Ciawi, ditangkap setelah berupaya membawa kabur mobil Daihatsu Xenia hasil curiannya di Jalan Ganceng, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur. Petugas terpaksa menembak lantaran kedua pelaku berusaha untuk melarikan diri.

"Saat diberi peringatan, kedua pelaku tidak mengindahkan tembakan. Petugas menembak ke arah punggung sehingga sampai menembus ke dada dan kaki pelaku," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar M Soleh, Senin (5/8/2013).

Soleh menuturkan, kedua pelaku yang ditembak adalah residivis pencurian kendaraan bermotor yang baru bebas dari hukuman penjara selama enam bulan.

Aksi kejahatan Riki dan Nurohim dibantu dua kawannya yang masih buron. Tepatnya, pada Minggu pagi kemarin, kawanan penjahat yang berasal dari salah satu daerah di Jawa Barat ini mencuri mobil Daihatsu Xenia milik Jehan Fajrin (27) yang sedang diparkir di dalam rumah Jehan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
       
Aksi mereka dipergoki pemilik mobil. Korban pun melaporkan kasus kehilangan tersebut ke Polsek Cipayung.

"Tim Buser berhasil mendapatkan kembali Daihatsu Xenia di Jalan Ganceng. Dalam aksinya itu, Riki dan Nurohim mengaku dibantu dua temannya yang sekarang masih buron," kata Kepala Polsek Cipayung Komisaris Ua Triyono.

Ua mengatakan, dalam perjalanan ke Polsek Cipayung dengan menumpangi mobil tim Buser, kedua pelaku berulah sehingga keduanya terpaksa ditembak.

Hal itu berawal saat Riki meminta izin buang air kecil. Dalam pengawalan tim Buser, dia diturunkan di pingir kali. Karena kesulitan membuka retsleting celana, Riki meminta borgolnya dibuka.       

"Namun, setelah dibuka borgolnya dan dapat buang air kecil, Riki malah berusaha melarikan diri. Tim Buser yang mengawalnya langsung menembak Riki dan mengenai kaki. Karena Riki terus berusaha lari, dia ditembak lagi dan mengenai punggungnya," kata Ua.

Sementara Nurohim yang menunggu di mobil, setelah mendengar suara tembakan, langsung mendorong salah seorang anggota Buser sehingga dia bisa melarikan diri dari mobil. Salah seorang tim langsung melepaskan tembakan untuk melumpuhkan Nurohim.

"Seperti Riki, Nurohim pada mulanya juga terkena tembak di kaki. Namun, karena berusaha lari, dia ditembak lagi dan mengenai punggungnya. Saat ditangkap, dari tangan keduanya diperoleh 16 mata kunci letter T dan satu gagang kunci letter T," jelas Ua.

Kini, jasad kedua pelaku langsung dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com