Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tuding Pegawai Dinas Perumahan "Blow Up" Ahok Center

Kompas.com - 16/08/2013, 13:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding ada pegawai Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI yang sengaja mem-blow up Ahok Center. Ia menuding ada pegawai yang marah karena rezeki mereka dipotong selama ini.

"Saya bilang ke Kepala Dinas Perumahan, jangan-jangan pegawai di bawah kamu ini ada penjahat yang iri dan marah karena rezekinya dipotong," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Menurut dia, di dalam pengelolaan bantuan CSR, seharusnya tidak ada format kolom mitra CSR. Seharusnya, mitra CSR ditulis nama perusahaan penyumbang bantuan. Oleh karena itu, ia ingin mencari tahu siapa yang membuat kolom mitra kerja itu, kemudian meminta laporan Dinas Sosial DKI.

Mantan Bupati Belitung Timur itu telah mendapatkan laporan dari Dinas Sosial DKI dan tidak ada nama Ahok Center sebagai pengelola. Dengan publikasi media ini, publik justru menafsirkan pengelolanya adalah Ahok Center dan ia mencurigai adanya politisasi dalam kasus tersebut. Menurut dia, permainan politis PNS DKI ini tidak untuk yang pertama kalinya terjadi di Ibu Kota.

"Terbukalah kalian semua, tidak usah pengecut gitulah. Ahok itu enggak suka cari gara-gara, tapi gara-gara yang suka cari Ahok. Mitra nenekmu," tegas dia.

Pria kelahiran 29 Juni 1966 itu pun membantah telah membentuk Ahok Center. LSM yang didirikannya, sebelum menjadi anggota DPR RI, adalah Center For Democracy and Transparency (CDT), bukan Ahok Center. Untuk dapat menjadi sebuah mitra kerja pengelolaan CSR perusahaan, kata dia, harus ada tanda tangan di atas memorandum of understanding (MoU) dan tidak bisa sembarangan menunjuk orang karena dapat dipidana.

Sebelumnya, BPKD DKI Jakarta merilis empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dituju perusahaan pemberi CSR. Khusus untuk pengelolaan CSR Dinas Perumahan dan Bangunan, tertera mitra kerja 18 perusahaan pemberi CSR bernama Ahok Center. Pihak Ahok Center dan Basuki telah membantah keras terlibat pengelolaan bantuan CSR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com