Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlawanan dan Tantangan Menuju Terminal Kelas Bintang di Jakarta

Kompas.com - 10/09/2013, 08:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi 18 terminal bus diyakini bakal menuai perlawanan dari penghuni terminal. Karenanya, langkah antisipatif menjadi "paket" dari rencana penataan tersebut. Antisipasi lain juga disiapkan untuk mengatasi dampak dari pembangunan terhadap arus lalu lintas di sekitar terminal.

Penentangan, seperti pada penataan lain, diperkirakan datang dari mereka yang selama ini "mendapat keuntungan". Dari pedagang kaki lima dan para pengasong, misalnya. Bahkan, diperkirakan kalangan ini akan menjadi penentang penataan paling keras.

"Kami (akan) ubah mindset-nya. Kalau selama ini (barang dagangan PKL) kualitas jalanan, sekarang nggak boleh lagi, harus ada mutu," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, Senin (9/9/2013), tentang strategi menghadapi perlawanan para PKL. Menurut dia, yang diperlukan bagi para pedagang adalah penjelasan.

Pristono menjanjikan, terminal dengan konsep baru tetap akan mengakomodasi para pedagang. Namun, ujar dia, akan ada semacam seleksi terhadap para pedagang untuk dapat kembali berdagang di terminal "versi baru". "Hanya pedagang yang memiliki komitmen menjaga mutu yang akan bertahan," kata dia.

Selain PKL, Pristono memperkirakan bahwa penentangan akan datang dari para calo dan pencari nafkah lain di terminal, seperti tukang parkir ilegal dan preman. "Pasti ada perlawanan dari mereka. Tapi mau tak mau harus kita tertibkan yang melanggar," ujar Pristono.

Membangun tanpa mengganggu

Revitalisasi 18 terminal rencananya akan dimulai pada awal 2014. Saat ini tahapan lelang sudah digelar. Targetnya, proyek senilai Rp 1,7 triliun tersebut akan rampung digarap dalam dua tahun, dan mulai beroperasi pada 2016.

Untuk meminimalkan dampak pembangunan ke lingkungan sekitar terminal yang direvitalisasi, termasuk kemacetan, Pristono mengaku telah menyiapkan konsep traffic management construction. "Itu rencana lalu lintas saat pembangunan. Jadi walau dibangun, lalu lintasnya tetap berjalan biasa," ujarnya.

Pembangunan terhadap Terminal Kampung Rambutan, misalnya, akan memanfaatkan lahan kosong di dekat terminal yang ada sekarang sebagai terminal sementara selama pembangunan terminal baru. Untuk terminal lain, akan disiapkan pula solusi-solusi sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Adapun 18 terminal yang akan direvitalisasi adalah:
1. Terminal Pulogadung
2. Terminal Rawamangun
3. Terminal Kampung Rambutan
4. Terminal Cililitan
5. Terminal Kampung Melayu
6. Terminal Pinang Ranti
7. Terminal Klender
8. Terminal Senen
9. Terminal Kota Jakarta
10. Terminal Ragunan
11. Terminal Pasar Minggu
12. Terminal Lebak Bulus
13. Terminal Kalideres
14. Terminal Tanjung Priok
15. Terminal Muara Angke
16. Terminal Grogol
17. Terminal Blok M
18. Terminal Manggarai

(ANN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com