Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Pertanyakan Konsep Mobil Murah Ramah Lingkungan

Kompas.com - 29/09/2013, 16:51 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Organda, Eka Sari Lorena mempertanyakan konsep mobil murah ramah lingkungan - "Low Cost Green Car" atau LCGC.

Menurut Eka, konsep LCGC yang ada di Indonesia saat ini masih belum sesuai. "Sebenarnya, LCGC baru bisa dikeluarkan kalau sistem transportasi umumnya sudah baik. Sedangkan, transportasi umum di Indonesia belum baik, tapi LCGC sudah dikeluarkan," kata Eka saat peluncuran buku "Ayo Lawan Kemacetan" di toko buku Gramedia, Mal Pondok Indah, Minggu (29/9/2013).

Eka menegaskan, konsep "green" pada mobil murah di Indonesia ini belum sesuai karena ukurannya yang kecil. Mobil murah atau LCGC itu seharusnya berukuran besar dan memuat banyak penumpang di dalamnya.

"Yang ada sekarang ini, apakah itu bener green? Green-nya itu di mana? Karena konsep green itu biasanya mobilnya gede dan memuat banyak orang. Jadinya bisa mengurangi jumlah kendaraan di jalanan," ujarnya.

Seperti yang diberitakan, produsen mobil di Indonesia berurut-urutan meluncurkan mobil murah dengan konsep LCGC tersebut. Konon, hal tersebut bertujuan untuk menjangkau kebutuhan warga pada tingkat ekonomi menengah.

Selain itu, LCGC diproduksi dengan tujuan untuk membantu Pemerintah dalam mengurangi polusi di jalan, karena mobil murah tersebut diproduksi dengan konsep ramah lingkungan.

Namun, peluncuran mobil murah tersebut mendapat penolakan dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Jokowi menganggap peluncuran mobil murah tersebut akan membuat Jakarta semakin macet.

Jokowi menganggap pemerintah tidak mendukung pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat menggunakan angkutan massal. Namun,di sisi lain, Jokowi tidak bisa melarang masyarakat untuk membeli mobil murah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com