Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijanjikan Gaji Besar, Calon PRT Disekap dan Diberi Nasi Basi

Kompas.com - 18/10/2013, 21:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan perempuan yang disekap di sebuah ruko di Jalan Veteran Nomor 86, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengaku kadang-kadang diberi makanan berupa nasi basi. Selama 1-2 bulan disekap, mereka juga tidak diperkenankan bertemu keluarga yang hendak menemui.

Nurhikmah (16), warga Tegal, Jawa Tengah, mengaku telah disekap sekitar dua bulan. Awalnya ia diberi janji akan diberi gaji besar jika bersedia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. "Sama sponsor ditawari kerja, gajinya banyak. Ditempatin di tempat majikan di sekitar Jakarta," kata Nur di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2013).

Menurut Nur, awalnya dia dijanjikan gaji sebesar Rp 1 juta per bulan sebagai PRT. Jika menjadi pengasuh orang lansia, maka upahnya Rp 1,5 juta. Adapun jika menjadi pengasuh bayi, maka gajinya Rp 2 Juta.

Dalam kesempatan yang sama, Nutfitri (17), asal Cilacap, Jawa Tengah, mengatakan bahwa selama di lokasi penyekapan, mereka diberi makan dua kali sehari. "Itu juga kadang-kadang nasinya basi," ujarnya.

Korban lain bernama Malfiatur (17), asal Cilacap, mengatakan, ia dilarang memberikan alamat lokasi penampungan calon PRT itu kepada orang lain termasuk keluarganya. "Paman saya tanya alamat. Karena saya enggak tahu, saya tanya ke bos. Saya malah dimarahi bos. Dia bilang enggak boleh ketemu keluarga," ujarnya.

Aparat Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan akhirnya membebaskan 23 gadis yang disekap tersebut pada Kamis (17/10/2013) malam. Sebanyak 12 orang di antaranya masih di bawah umur.

Polisi telah memeriksa 15 orang dalam kasus ini, tetapi belum menetapkan tersangka. Polisi telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk menyediakan tempat penitipan sementara untuk puluhan wanita tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com