Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: PLN Bertanggung Jawab atas Tewasnya Fahmi

Kompas.com - 23/10/2013, 10:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah pihak yang bertanggung jawab atas meninggalnya Mohammad Fahmi Aminudin (20). Fahmi tewas akibat tersengat aliran listrik kabel yang terkelupas di Jalan Pemuda, Jakarta Timur.

"Mestinya (yang bertanggung jawab) yang ngerti instalasi listriknya. PLN-lah. Mereka kan organisasi besar," ujarnya di Balaikota, Rabu (23/10/2013).

Sang gubernur pun menilai, PLN tidak melakukan pemeriksaan instalasi kelistrikan, khususnya di instalasi yang bersinggungan dengan area publik, secara rutin. Akibatnya, banyak instalasi listrik yang rusak dan membahayakan masyarakat.

"Mestinya PLN itu cek harian, kan ada alatnya itu ini masih ada listriknya atau enggak. Terutama di kabel yang dilalui banyak orang," ujar Jokowi.

Kendati menyayangkan PLN tidak mampu melaksanakan pemeriksaan secara rutin, Jokowi mengaku tak bisa mengambil alih pemeliharaan tersebut. Ia berharap PLN meningkatkan fungsi pemeliharaan instalasi kelistrikannya.

Muhammad Fahmi Imanudin tewas saat ingin menambah uang sakunya dengan menjadi penjaja ojek payung di Jalan Pemuda Rawamangun, dekat GOR Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu malam. Korban menyentuh pagar dan menyentuh kabel yang terkelupas.

Jenazah korban sempat lama berada di lokasi. Setelah keluarga mendatangi, korban yang telah tak bernyawa dibawa ke RS Persahabatan.

Senin menjelang sore, Jokowi, Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto, dan Camat Pulogadung mengunjungi rumah duka. Jokowi memberikan santunan berupa uang kepada keluarga. Jokowi pun berjanji akan melihat siapa yang bertanggung jawab atas instalasi listrik agar peristiwa itu tak terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com