Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Tetapkan Tersangka Pelecehan Bayi

Kompas.com - 29/10/2013, 14:39 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi akan segera menetapkan tersangka atas dugaan pelecehan seksual hingga tewas terhadap bayi sembilan bulan, AA, di Duren Sawit, Jakarta Timur, menyusul rampungnya hasil tes DNA serta tes laboratorium mikrobiologis.

"Hari ini, kami baru gelar perkara. Mencocokkan hasil lab dan barang bukti lain yang kita dapat," kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni, Selasa (29/10/2013).

Mulyadi mengatakan, hasil tes mikrobiologis tersebut akan menentukan siapa pelakunya. Selain itu, hasil lengkap visum dan otopsi juga menjadi acuan polisi. Menurutnya, kasus ini akan terungkap atas dasar itu.

"Memang agak lama pengungkapan kasus ini. Kita harus memastikan benar dari hasil lab tersebut," kata Mulyadi.

Mulyadi menegaskan, pihaknya dari awal mencium bahwa kematian korban tidak wajar. Keluarga korban yang tidak kooperatif menguatkan adanya dugaan pelecehan seksual tersebut. Hasil visum sementara menunjukkan ada luka memar di kemaluan korban.

"Pelakunya masih mengerucut ke tiga nama (ayah, paman, dan kakek korban)," ujarnya.

Sementara itu, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Timur (PPA Polrestro Jaktim) sudah memeriksa 11 saksi. Enam saksi dari keluarga korban, tiga saksi ahli, seorang tetangga, dan bidan yang membantu kelahiran AA.

Dari saksi tersebut, tiga orang terdekat telah diperiksa secara intensif. Salah satunya, kakek korban yang setiap hari dikenakan wajib lapor. Bahkan, satu anggota ditugaskan untuk mengawasinya.

Sebelumnya, pada Jumat, 11 Oktober 2013, orangtua AA melaporkan dugaan pelecehan seksual terhadap bayinya kepada Unit PPA Polrestro Jaktim.

Awalnya, korban demam tinggi dan kejang-kejang beberapa hari sebelumnya atau pada Rabu. Orangtua membawa AA berobat ke bidan terdekat. Bidan hanya bisa menyarankan agar mereka segera mengobati korban ke rumah sakit.

Kemudian, pada Jumat siang itu, AA dibawa ke RS Bunda Aliya, Duren Sawit. Belum sempat ditangani petugas medis, korban sudah mengembuskan napas terakhir. Dokter yang menangani korban melihat ada kejanggalan pada anus dan kemaluan korban. Di bagian vital itu terdapat luka yang menunjukkan adanya kekerasan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com