Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesalahan Jokowi soal PKL

Kompas.com - 08/11/2013, 09:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwana Yoga, menilai, satu-satunya kesalahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo soal penataan pedagang kaki lima adalah tidak adanya data pasti mengenai berapa sebenarnya jumlah PKL di Ibu Kota. Menurutnya, kesalahan ini berimbas pada sulitnya Gubernur menata keberadaan PKL kawasan-kawasan tertentu.

"Pemda DKI dan Asosiasi PKL harusnya punya peta PKL masing-masing wilayah. Ini yang tidak dilakukan dan jadi kesalahannya," ujar Nirwana kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2013) malam.

Seharusnya, lanjut Nirwana, Gubernur DKI menginstruksikan lurah dan camat, sebagai penguasa di wilayah dan bersentuhan langsung dengan warga, untuk mendata jumlah PKL yang ada di wilayah masing-masing. Tidak hanya jumlahnya, tetapi juga data mengenai jenis komoditas yang diperdagangkan serta di mana saja mereka biasa melakukan aktivitas jual-beli.

Demi menghormati asas demokrasi, data tersebut ada baiknya untuk dikroscek lebih lanjut kepada asosiasi pedagang. Baru setelah diverifikasi, tentukan berapa jumlah PKL yang berhak berjualan di suatu tempat, atau jika berlebih, berapa jumlah PKL yang akan didistribusikan ke sejumlah wilayah lainnya di DKI Jakarta.

"Setelah didata, dikunci jumlahnya, baru dipetakan. Itu harusnya yang dilakukan Pemda DKI, jangan setengah-setengah," ujarnya.

Nirwana menjelaskan, Pemprov DKI sering kali bermasalah dengan data PKL. Banyak kejadian data yang dipegang tidak sesuai atas data yang dimiliki asosiasi PKL. Oleh sebab itu, pendataan PKL secara menyeluruh dan akurat sangat penting untuk dilakukan. Jika tidak, maka Nirwana yakin konfilk PKL dengan Pemprov DKI Jakarta akan terus-menerus terjadi dan tanpa ada solusi yang konkret.

Pemprov DKI mendapat data hanya 280 PKL yang tertampung di Kota Tua. Sementara itu, asosiasi PKL menegaskan jumlah PKL di Kota Tua adalah 700 pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com