Hadir dalam pertemuan itu adalah semua kepala dinas, wali kota, bupati, camat, dan lurah di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Secara khusus, Jokowi mewanti-wanti para lurah dan camat untuk mencermati peraturan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta soal aturan pemasangan alat peraga peserta pemilu. "Agar penindakannya tepat," kata dia.
Tak ada contoh
Jokowi menduga, banyaknya partai politik dan calon anggota legislatif yang bandel memasang alat peraga meski melanggar peraturan adalah karena kurangnya keteladanan dari para aparatur negara. Dugaan Jokowi ini berlatar banyaknya spanduk dari instansi pemerintah yang juga melanggar peraturan daerah.
"Kalau kita masang (spanduk) di pagar, orang juga ikutan masang di pagar. Kita bilang jangan masang-masang, kita malah masang. Ini jadi contoh bagi mereka," papar Jokowi. Bisik-bisik terdengar seketika di ruang pertemuan setelah Jokowi menyampaikan seluruh arahan soal spanduk dan alat peraga itu. Beberapa di antara mereka juga lalu mengeluarkan telepon genggam dan mengetikkan pesan singkat.
Seusai pertemuan, Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli tak menampik bahwa dia menjadi salah satu peserta pertemuan yang langsung berbisik-bisik dengan koleganya setelah mendengar arahan soal spanduk dan alat peraga itu. Dia juga mengaku langsung mengirimkan pesan singkat.
"Saya langsung SMS wakil saya, 'Dicopotin itu baliho-baliho di depan kantor kita. Pokoknya saya pulang ke sana sudah harus bersih'," ujar Susan tentang bisik-bisik dan SMS yang sontak beredar di tengah pertemuan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.