Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harmoni China-Islam di Kelenteng Shia Djin Kong

Kompas.com - 28/01/2014, 12:08 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Jelang Tahun Baru China, Kelenteng (Bio) Shia Djin Kong mulai dipercantik, terutama di bagian altar. Yang menarik, kelenteng ini dijaga dan dirawat oleh seorang Muslim.

Bangunan kelenteng tersebut masuk ke dalam gang, berada di antara rumah-rumah penduduk. Meski tidak terlalu besar, kelenteng ini telah memiliki pamor sendiri. Banyak orang yang telah mengetahui keberadaan kelenteng tersebut.

Kelenteng ini didirikan oleh warga Tionghoa yang hijrah ke Indonesia, Tung Djie Wie. Dia menjadi orang yang terpandang di lingkungannya pada masanya. Bangunan kelenteng ini pun mulanya adalah rumah tinggal yang kemudian menjadi kelenteng.

"Tadinya ini rumah tinggal. Rumahnya Tung Djie Wie, lalu dijadikan kelenteng seluruhnya," kata penjaga kelenteng, Teddy, saat ditemui Kompas.com, Selasa (28/1/2014).

Tung Djie Wie telah meninggal dunia. Abunya tersimpan di salah satu sisi kelenteng.

Teddy tak lain adalah cucu Tung Djie Wie. Dia biasanya mengurus kelenteng bergantian dengan pamannya yang juga masih keturunan kakeknya. Teddy inilah yang seorang Muslim.

"Iya, saya Muslim. Enggak masalah mengurus kelenteng karena ini amanat dari kakek. Saya tetap menjalankan agama saya," ucapnya.

Meski seorang Muslim, ia tahu segala sesuatu tentang kelenteng. Beberapa umat yang datang justru bertanya kepadanya mana patung yang harus dipuja atau diberi hio untuk berdoa. Dewa utama yang dipuja di kelenteng ialah dewa pengobatan (Shia Djin Kong).

"Kadang kita kasih tahu ini persembahannya ke dewa mana. Di sini kan ada 11 altar berdoanya tahapnya mana saja," katanya.

Kelenteng ini sudah berusia 70 tahun. Menurut Teddy, sejak kelenteng ini berdiri, tidak ada masalah dengan warga sekitar yang kebanyakan beragam Islam. Malah terjadi keharmonisan agama di lingkungan ini sejak puluhan tahun silam.

Mengenai perayaan Imlek yang akan jatuh pada 31 Januari 2014 mendatang, menurut Teddy, tidak ada perayaan besar yang terlalu istimewa. Hanya, seperti tahun-tahun biasanya, umat akan datang berdoa pada malam tepat pada hari Imlek. "Umatnya juga banyak yang dari luar Jakarta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com