Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Polisi, Tiga Pria Perkosa ER

Kompas.com - 08/02/2014, 09:39 WIB
DICULIK, dirampok, lalu diperkosa dua pria yang mengaku polisi. Jenis kejahatan keras ini dialami ER (30). Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Hengky Haryadi, Jumat (7/2), mengatakan, peristiwa itu berawal pada Rabu (29/1) dini hari. Saat itu, ER sedang berjalan di Jalan Daan Mogot di depan gerai KFC, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tak berapa lama datang tiga pria dengan Toyota Avanza. Ketiga pria, yakni AS, R, dan H, mengaku polisi dan menuduh ER sebagai bandar narkoba. Dua pria itu lalu turun dari mobil dan memaksa ER naik mobil bersama mereka ke kantor polisi untuk diperiksa.

ER hanya bisa pasrah karena ketiga orang itu mengaku polisi. ER berharap bisa menjelaskan di kantor polisi bahwa tuduhan itu tidak benar. Namun, saat berada di mobil, ER dibekap. Dompet dan telepon seluler korban dirampas. Ketiga pria itu lalu bergantian memerkosa ER di jok belakang. Pelaku mengancam, jika ER tak mau melayani akan dibunuh dan dibuang ke Kepulauan Seribu.

Karena ketakutan dan di bawah ancaman pelaku, ER hanya bisa pasrah. Sampai akhirnya ER jatuh pingsan. ”Saya tidak tahu berapa jam kejahatan itu berlangsung. Yang pasti, ketiga pria itu mengajak berkeliling korban dengan mobil selama enam jam,” ujar Hengky.

Puas melampiaskan aksinya, pelaku meminta ER menghubungi keluarganya dan meminta uang tebusan. ”Ketika adik korban, Rangga Permana, datang membawa uang tebusan yang diminta Rp 4,5 juta, adik korban ikut ditangkap. Keduanya lalu dibuang di sekitar pangkalan taksi di kawasan Bitung, Tangerang, Banten, sekitar pukul 08.00,” papar Hengky.

ER yang ditemui wartawan di Polres Jakbar, kemarin, membenarkan adanya aksi bejat tersebut. ”Saya enggak mau ingat-ingat lagi. Kalau ingat lagi, saya jijik dan takut,” katanya.

ER mengaku didatangi para pelaku saat ia sedang menunggu adik yang akan menjemputnya pulang kerja. ”Saya pulang kerja seperti biasa,” ujarnya.

Keluarga ER mengantar korban melapor ke Polres Metro Jakbar. Tim Buru Sergap pun dikerahkan. Kurang dari sehari, AS dan R dibekuk di tempat terpisah di Tangerang, Banten.

”AS kami tangkap di Mauk, sementara R kami tangkap di Cikupa, Tangerang, Banten. Keduanya kami tembak kakinya karena kabur dan melawan petugas,” kata Hengky.

Seorang pelaku lain, H, masih buron. ”Saat kejadian, ia mengemudi,” lanjut Hengky.

Ia menambahkan, R adalah residivis sejumlah kasus pencurian dan penipuan. Kedua tersangka dijerat Pasal 365, 285, dan 368 KUHP dengan ancaman maksimal, penjara 12 tahun.

Sementara itu, dalam kasus lain, Kapolres Metro Jakbar Komisaris Besar Fadil Imran menyatakan, tidak pernah terjadi aksi massa memotong tangan seorang pencuri rokok.

”Tidak ada berita itu,” katanya sambil menunjukkan foto tersangka. Saat ditemui pun, tersangka mengaku hanya mengalami luka gores. (WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com