Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kekecewaan Basuki pada Swasta Pengelola Sampah

Kompas.com - 11/02/2014, 16:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memutus kerja sama dengan swasta dalam pengelolaan sampah. Hal ini merupakan buntut dari ketidakberesan pengelolaan sampah oleh swasta.

Basuki mengatakan, permasalahan kerja sama swasta itu menjadi penyebab mengapa Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin tidak dapat menjelaskan detail usulan pengadaan 200 unit truk sampah dalam Rancangan APBD DKI 2014. Basuki menengarai Unu masih ingin bekerja sama dengan swasta. Padahal, fakta di lapangan masih banyak sampah menumpuk dan tidak diangkut oleh swasta.

"Juni lalu, saya ngomong ke Kadis Kebersihan, 'Kenapa sampah berantakan?' Alasannya kan tidak ada kendaraan. Saya tanya, 'Swastanya di mana, ada di tiap kelurahan, kan?'," kata Basuki menirukan ucapannya kepada Unu, Selasa (11/2/2014) di Balaikota Jakarta.

Menurut Basuki, pengelolaan sampah oleh swasta dilakukan karena Pemprov DKI tidak perlu menyediakan banyak truk sampah. Selain itu, sampah juga dikelola hingga ke Bantargebang. Basuki mempertanyakan mengapa sampah masih berantakan meski pengelolaan sudah diserahkan kepada swasta. Hal itu berarti swasta tidak bekerja dengan benar dan yang terus disalahkan oleh warga adalah Pemprov DKI.

Melihat kinerja swasta yang buruk, Basuki menolak permintaan perpanjangan kontrak oleh swasta, yang sebelumnya bekerja sama di 42 kecamatan. Menurut dia, lebih baik Pemprov DKI membeli truk yang banyak dan mengelola sampah secara mandiri.

"Saya tanya ke swasta, BPKB sama STNK-nya mana? Ternyata mereka bilang truknya sewa. Kalau ternyata bisa sewa, kenapa kita enggak sewa truk juga sekalian," ujar Basuki. Sambil menunggu pengadaan truk sampah, Pemprov DKI akan menyewa truk sampah dalam e-catalogue dari pemasok alat berat, seperti Trakindo.

Namun, masih ada permasalahan lain, yakni pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan di kelurahan dan kecamatan yang membaur dengan swasta. Jika Pemprov DKI bekerja swakelola, seharusnya Dinas Kebersihan tidak lagi menurunkan PHL untuk mengurus sampah kelurahan dan kecamatan. Oleh karena itu, Basuki meminta data identitas beserta rekening Bank DKI kepada 2.700 PHL di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com