Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam Mengaku Brimob, Tipu Kekasih Rp 57 Juta

Kompas.com - 27/02/2014, 16:03 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indra (33) mengelabui kekasihnya, WN (34), dengan mengaku sebagai anggota polisi brigadir mobil (brimob) yang bertugas di Kelapa Dua, Depok. Tersangka juga sempat meminjam uang dengan dalih untuk biaya pendidikan.

"Pada November 2013, total uang hingga 57 juta rupiah," ujar Kapolsek Cilandak Kompol Sungkono, Kamis (27/2/2014).

Sungkono menuturkan, Indra sebenarnya bekerja sebagai satpam di perusahaan swasta yang berlokasi di daerah Prapanca, Jakarta Selatan, sedangkan WN adalah karyawati.

Mulanya, WN berkenalan dengan Indra pada Maret 2013. Indra berjanji akan menikahi WN pada Juni 2013.

"Ternyata hanya janji tinggal janji. Korban yang belum dinikahi merasa curiga, lalu melapor ke polisi," katanya.

Selanjutnya, WN pun melakukan pengecekan ke satuan brimob yang dimaksud. Ternyata, nama Indra tidak tercatat di dalamnya. Kemudian, dia melapor kepada polisi.

Indra ditangkap pada 26 Februari 2014 ketika hendak menemui WN dengan bermaksud meminjam uang kembali. "Tersangka ditangkap di sebuah kafe di Kemang. Kemarin, jam 9 malam. Enggak pakai pakaian dinas, pakai baju safari," kata Sungkono.

Dari tangan Indra, polisi menyita 10 bukti lembar transfer uang dari WN, satu set baju dinas Polri Brimob berikut jaket dan baretnya, dan satu senjata mainan. Saat ditanyakan petugas, Indra mengaku membeli pakaian dinas tersebut di sekitar Depok.

Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Aswin mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap aparat yang mengaku-ngaku sebagai polisi dan bermaksud meminta uang.

"Kami mengimbau agar warga masyarakat tidak percaya begitu saja kepada aparat yang mengaku polisi. Sebaiknya mengecek ke kesatuan awal atau ke Polres atau Polsek terdekat," ujarnya.

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com