Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Basuki Seputar Oknum PNS yang "Doyan Malak"

Kompas.com - 14/03/2014, 08:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, praktik pungutan liar yang dilakukan oknum aparatur pemerintah masih sering terjadi pada layanan publik di Jakarta. Bahkan, kata Basuki, staf Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ombudsman pernah ikut menjadi korban pemalakan anak buahnya itu.

"Masih ada Lurah yang berani malakin orang. Tahu-tahunya orang KPK yang dipalak. Pak Abraham Samad (Ketua) pernah datang ke saya bersama orang yang bikin KTP dipalakin Rp 150 ribu," kata Basuki saat acara sosialisasi Unit Layanan Pengadaan di Balaikota Jakarta, Kamis (13/3/2014).

"Hasil tesnya lurah ini merah. Biar nantinya dia tidak usah dikasih jabatan saja," lanjut Basuki menyebut lurah yang ia maksudkan.

Sementara itu, keluhan yang disampaikan oleh staf Ombudsman terjadi saat pengurusan perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Basuki menjelaskan, staf Ombudsman tersebut pernah mengurus perizinan di PTSP Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Di sana, ia tidak dimintai "uang seikhlasnya".

Namun, hal itu tidak terjadi di PTSP Kantor Wali Kota Jakarta Pusat. "Orang Ombudsmannya ngomong gini, 'Kenapa harus bayar Rp 200 ribu? di Jakarta Timur saja tidak ada. Terus kata petugasnya, 'Tidak, ini sumbangan Pak. Terserah Bapak mau kasih berapa'," kata Ahok sambil menirukan percakapan tersebut.

Karena itulah, kata dia, dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan melakukan tes ulang terhadap semua pegawai negeri sipil (PNS) dari golongan III-C hingga IV-A. Nantinya, tes akan lebih ditekankan pada aspek kejiwaan (psikologis).

Tujuan dari dilakukannya tes adalah guna mencari para birokrat yang berdedikasi pada layanan terhadap masyarakat, sebelum mereka menduduki jabatan strategis di tingkat eselon III dan IV. "Rencananya akan kita lakukan bulan depan," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com