Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pulomas Jaya Bantah Bangun Mal di Kawasan RTH

Kompas.com - 02/04/2014, 14:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pulomas Jaya membantah tudingan warga yang menyebut pengembangan yang sedang dilakukan di lahan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI tersebut melanggar ketentuan ruang terbuka hijau dan daerah resapan air. Menurut Pulomas, rencana pembangunan sudah sesuai dengan ketentuan di Dinas Tata Ruang DKI Jakarta.

"Kawasan Pulomas itu sudah ada rencana tata ruangnya. Yang kita bangun itu sesuai dengan RUPS Pulomas, jadi mau dibangun apa saja sudah ada di Dinas Tata Ruang dari tahun 2003," kata Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya Nastasya Yulius, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (2/4/2014).

Menurutnya, pembangunan di lahan Pulomas sudah sesuai dengan Urban Design Getline. Pihaknya melakukan pembangunan berdasarkan konsep tersebut. Nastasya belum menyebutkan apa saja yang tengah dikembangkan oleh Pulomas sebab hal tersebut berada di Dinas Tata Ruang DKI. Namun, dirinya menjamin pihaknya melakukan pengembangan sesuai prosedur.

"Itu sudah ada sesuai dengan peruntukannya dan sesuai dengan izinnya. Tidak ada dibilang dibangun di ruang terbuka. Mungkin mereka dulu sepuluh tahun lalu menempati situ masih dilihat berupa tahan kosong. Padalah, itu sudah ada rencana tata ruang sebelumnya," ujar Nastasya.

Selain itu, Nastasya menyatakan, bahwa pengembangan lahan milik Pulomas sudah disahkan oleh Gubernur DKI sebelumnya, Sutiyoso. Itu pun pengembangan baru dimulai dilakukan pada tahun 2013 lalu. Persetujuannya pun sudah dibahas dengan instansi terkait di Pemda DKI, dan melalui pertimbangan yang matang.

Pulomas, kata dia, memiliki lahan sekitar 350 hektar. Seluruh lahan milik Pulomas itu, lanjutnya, memang direncanakan untuk pembangunan.

"Tapi punya posisi beda-beda, untuk rumah berapa persen dan lainnya," ujar Nastasya.

Sedangkan dari total lahan Pulomas, ia menyebut pengembangan baru dilakukan sebanyak 20 persen. Menanggapi tudingan warga yang menyebut Pulomas mendapat mandat dari Gubernur DKI Ali Sadikin tentang peruntukan 80 persen lahan untuk RTH, Nastasya mengaku baru mendengarnya. Ia mempertanyakan dasar informasi warga tersebut.

"Saya baru mendengar itu. Dari mana informasi warga itu," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan warga Kayu Putih yang tergabung dalam Front Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL) melakukan aksi unjuk rasa di depan area pembangunan Residence Pasadena di Jalan Pulomas Raya, Pulogadung, Jakarta Timur. Warga melakukan berunjuk rasa menolak pembangunan mal dan perumahan yang dilakukan oleh PT Pulomas Jaya. Penolakan ini terjadi lantaran warga menganggap pembangunan dilakukan di atas lahan yang diperuntukan bagi ruang terbuka hijau (RTH) dan daerah resapan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com