Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Kereta Logistik Jadi Solusi Kemacetan

Kompas.com - 26/06/2014, 14:13 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, arus pengiriman barang peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami kenaikan. Beberapa perusahaan besar memilih untuk beralih menggunakan kereta logistik.

Pengalihan dilakukan karena moda transportasi ini dianggap lebih efisien waktu dibandingkan truk kontainer. Metode ini pun dirasa mampu memecahkan kendala kemacetan jalan raya.

"Kami berharap supaya semua industri bisa menggunakan moda kereta api," ujar Direktur Operasi dan Pemasaran KALOG Dwiyana Slamet Riyadi di Stasiun Jakarta Gudang, Jalan Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (26/6/2014).

Dwiyana mengungkapkan, sudah banyak perusahaan yang beralih dan memilih menggunakan kereta logistik. Salah satu perusahaan yang beralih adalah PT Coca Cola Amatil yang melakukan distribusi logistik menggunakan kereta api.

"Angkutan kontainer Coca Cola membuktikan bahwa pelaku usaha mulai mempertimbangkan dan menunjukkan minat terhadap efisiensi yang ditawarkan moda perkertaapian," kata dia.

Dwiyana mengaku akan terus membenahi dan menyempurnakan sarana dan prasarana sebagai kesiapan dalam mengantisipasi adanya kemungkinan kenaikan permintaan pasar. Hal ini juga sejalan dengan komitmen PT KALOG dan PT KAI untuk meningkatkan angkutan barang.

Sementara itu, GM Operasional PT Coca Cola Amatil Victor Purwanto mengatakan, perusahaannya beralih menggunakan kereta logistik karena lebih efisien waktu dibandingkan menggunakan truk kontainer.

"Kalau menggunakan truk kontainer ke Surabaya bisa memakan waktu satu hari lebih, kalau dengan kereta api hanya 16 jam," kata dia.

Selain Coca Cola, dengan trayek Jakarta-Surabaya, perusahaan yang sudah beralih menggunakan kereta logistik adalah KA Aqua dengan trayek Jakarta-Sukabumi, KA Semen Tiga Roda relasi Nambo-Brambanan, dan KA Semen Bosowa dengan trayek Banyuwangi-Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com