Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Petugas Kebersihan DKI "Nyangkut" di BPKD

Kompas.com - 27/06/2014, 14:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menyatakan keterlambatan pembayaran gaji disebabkan lambatnya pencairan dana di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD). Ia juga beralasan bahwa lambannya penggajian petugas kebersihan karena saat ini sistem pengelolaan kebersihan di Jakarta masih dalam tahap transisi.

Terhitung sejak Mei 2014, seluruh petugas kebersihan langsung berada di bawah Dinas Kebersihan. Sebelumnya, mereka di bawah pihak swasta yang melakukan kerja sama dengan Dinas Kebersihan.

"Kalau kita intinya fix cost harus tetap keluar. Saya jelaskan bahwa ini ada di BPKD yang ngeluarin upahnya. Kalau sudah cair kita turunkan. Dinas kan menunggu pencairan di BPKD," kata Isnawa seusai mengadakan pertemuan dengan perwakilan petugas kebersihan, di Balaikota Jakarta, Jumat (27/6/2014).

Menurut Isnawa, jumlahnya ada sekitar 60 orang yang seluruhnya bertugas di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Ada 60-an orang. Tuntutannya Mei dan Juni. Gaji mereka sesuai UMP Rp 2,4 juta. Kalau sehari tidak kerja dipotong Rp 80.000," katanya.

Sebelumnya, tiga orang petugas kebersihan mendatangi Balaikota. Menurut  salah satu petugas, Sri (40), gaji yang belum dibayarkan adalah gaji untuk periode Mei dan Juni. Sehingga totalnya menjadi Rp 4,8 juta. Gaji petugas kebersihan setiap bulannya adalah sebesar Rp 2,4 juta sesuai dengan upah minimum provinsi (UMR).

"Kita nuntut gaji karena sudah dua bulan belum dibayar, padahal sudah mau Ramadhan. Dari hasil pertemuan tadi sih, nanti katanya akan segera dibayar," kata Sri usai pertemuan dengan Isnawa Adji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com