Di bawah jembatan layang Senen, Jakarta Pusat, Kompas.com masih melihat seorang anak jalanan dengan nyenyaknya tidur di tempat pejalan kaki melintas. Sendal jepitnya berada tak jauh dari kakinya.
Petugas Pelayanan Pengawasan Pengendalian Sosial (P3S) Posko Senen, Luki Daroja, mengungkapkan, jika para pengamen atau pengemis memang tak akan pernah habis. Namun, ia mengaku jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, jumlah PMKS sudah cukup berkurang saat ini.
"Bisa dilihat sendiri kalo pengamen, pengemis, apalagi anak jalanan sudah berkurang. Jika dulu di lampu merah pasti banyak yang berkeliaran, sekarang enggak ada. Tapi tidak menutup kemungkinan juga kalo mereka masih suka berkeliaran, apalagi tidur di jalanan ataupun modus jualan koran tapi minta-minta," kata Luki kepada Kompas.com, Rabu (2/7/2014).
Pihak P3S pun mengungkapkan jika pengawasan dan pengendalian bagi PMKS akan dilakukan lebih ketat lagi.
"Kita akan adakan pengawasan dengan sangat ketat. Jadi memang di beberapa titik-titik tertentu tak boleh ada PMKS maka jika masih ada yang berkeliaran akan kita eksekusi dan bawa ke panti selanjutnya direhabilitasi," ujarnya.
Pada Juni lalu, tercatat 12 orang PMKS yang tertangkap di kawasan Senen dan dibawa ke panti untuk direhabilitasi. Dinas Sosial pun sudah menyediakan dua panti bagi para PMKS, yakni di kawasan Cipayung dan Kedoya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.