Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipertanyakan, Kebijakan Mudik Pakai Mobil Dinas Bupati Semarang

Kompas.com - 19/07/2014, 10:53 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kalangan anggota DPRD Kabupaten Semarang mempertanyakan kebijakan Bupati Semarang Mundjirin yang mengizinkan pegawai negeri sipil (PNS) atau pejabat di Pemkab Semarang menggunakan mobil dinas (mobdin) untuk keperluan mudik lebaran.

Bambang berpendapat penggunaan mobdin untuk kepentingan pribadi PNS tidak etis mengingat mobdin dibeli dengan dana APBD yang merupakan uang rakyat.

"Mudik itu kepentingan pribadi. Harusnya menggunakan fasilitas pribadi, bukan mobil dinas. Karena kendaraan operasional dinas itu dibeli dan dibiayai dengan uang rakyat. Meski BBM ditanggung sendiri tetapi mobilnya kan gratis, tidak sewa,’’ ungkap Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto, Sabtu (19/7/2014).

Menurut Bambang, kebijakan penggunaan mobdin untuk mudik lebaran bisa menimbulkan kecemburuan di kalangan PNS. Karena tidak semua PNS atau pejabat di Pemkab Semarang mendapatkan fasilitas mobil dinas.

"Pejabat eselon II semuanya dapat mobil dinas, tapi eselon III tidak semuanya mendapat fasilitas mobil dinas. Jadi, kalau mobil dinas diizinkan untuk mudik bisa menimbulkan kecemburuan," ujarnya.

Fasilitas negara seperti mobil dinas, ungkap Bambang, diberikan untuk mendukung kelancaran tugas-tugas kedinasan. Sehingga PNS yang mendapat fasilitas mobil dinas seharusnya sudah mulai sadar bahwa pemanfaatan kendaraan dinas untuk mendukung tugas kedinasan.

"Kesadaran itu harus muncul di kalangan PNS yang mendapat mobil dinas. Bukan atas perintah boleh atau tidak boleh (pakai mobdin untuk mudik), apalagi PNS dapat gaji ke-13," tegasnya.

"Alasan agar PNS tidak terlambat masuk setelah cuti bersama hanya alasan yang dibuat-buat. Pakai mobil sendiri pun bisa alasan jalannya ramai dan macet sehingga terlambat masuk kerja," imbuh Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com