Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran, Para Camat Janji Tak Gunakan Mobil Dinas...

Kompas.com - 18/07/2014, 20:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para camat di Jakarta Timur menyatakan akan menjalankan instruksi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait larangan penggunaan kendaraan dinas untuk kepentingan mudik Lebaran tahun ini.

Instruksi ini juga disampaikan pihak kecamatan kepada PNS di jajarannya yang memiliki kendaraan dinas. Camat Pulogadung Teguh Hendrawan mengaku sudah menindaklanjuti instruksi dari Plt Gubernur DKI Jakarta tersebut, termasuk bagi para lurah yang berada di wilayah Kecamatan Pulogadung.

"Instruksi dari Pak Plt Gubernur sudah kita tindak lanjuti ke lurah dan jajaran. Kita sampaikan melalui rapat dan saya ingatkan kembali sewaktu buka bersama agar mudik Lebaran tidak menggunakan kendaraan dinas," ujar Teguh saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/7/2014).

Menurut Teguh, terdapat 7 lurah di wilayahnya yang masing-masing difasilitasi mobil dinas jenis Mitsubishi Kuda. Sementara itu, dirinya difasilitasi mobil Isuzu Panther sebagai kendaraan dinas.

Terkait instruksi tersebut, dirinya sudah meminta jajarannya untuk tidak menggunakan kendaraan dinas pada saat mudik. Hal ini menurut dia berlaku pada dirinya pula. "Karena menggunakan fasilitas negara itu termasuk indikasi korupsi. Jadi kalau ada pun, nanti kita foto, dan dilaporkan," ujar Teguh, yang mengaku tidak akan mudik ke kampung halamannya di Bandung.

Camat Cakung Ali Murthado mengungkapkan hal senada. Dirinya juga sudah menyampaikan secara lisan kepada jajarannya terkait instruksi tersebut. Selain itu, pemberian surat kepada PNS di jajarannya yang memiliki kendaraan dinas telah diedarkan per hari ini. Isinya yakni mengenai larangan penggunaan kendaraan dinas untuk mudik Lebaran.

"Saya juga berencana mengimbau agar kendaraan dinas itu pada saat Lebaran bisa dititipkan di kantor camat bagi yang mudik sehingga bisa digunakan untuk keperluan terdesak, misalnya untuk ambulans bagi warga yang memerlukan. Termasuk mobil dinas saya," ujar Ali.

"Prinsipnya kita jalankan perintah tersebut, dan ini juga sudah terjadi dari tahun ke tahun. Jadi (PNS) yang mudik itu bisa gunakan transportasi seperti kereta, bus atau yang lainnya," ujar camat yang memiliki kampung halaman di Condet, Jakarta Timur, tersebut.

Adapun di Kecamatan Jatinegara, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Iqbal menyatakan hal senada. Instruksi ini, menurut dia, juga telah disampaikan ke seluruh jajaran yang difasilitasi kendaraan dinas baik mobil ataupun motor oleh pihak kecamatan. Selain untuk camat sendiri, hal ini juga termasuk 8 lurah di wilayah Jatinegara yang difasilitasi mobil dinas.

Sebelumnya, Ahok memperingatkan pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar tidak menggunakan kendaraan dinas untuk mudik Lebaran. Selain menyalahi aturan, kata Ahok, larangan tersebut juga berlaku karena adanya surat peringatan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ahok menyarankan agar para PNS memesan tiket angkutan umum sejak jauh-jauh hari. Kalaupun tiket sudah tidak tersedia, ia meminta agar PNS menyewa kendaraan roda empat. "Naik kereta saja. (Kalau tiket habis) ya sewa sajalah," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com