Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Kompas.com - 01/05/2024, 06:08 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto melarang anggotanya untuk membawa senjata api (senpi) saat mengamankan aksi May Day di Jakarta, hari ini, Rabu (1/5/2024).

“Bapak Kapolda Metro Jaya menyampaikan (kepada anggotanya) untuk tidak membawa senjata api," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).

Untuk memastikan tak ada anggota yang nakal, setiap anggota akan dilakukan pengecekan sebelum mengarah ke titik keramaian.

Baca juga: 3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Ade Ary menyebutkan, pemeriksaan dilakukan saat apel pagi dimulai.

“Anggota dilarang membawa senjata api dan akan dilakukan pengecekan oleh masing-masing perwira pengendali, oleh teman-teman kapolres dan jajaran saat melakukan apel persiapan pengamanan,” tutur dia.

Maka dari itu, Ade Ary menerangkan, aparat kepolisian bakal mengedepankan tindakan humanis selama melakukan pengamanan jalannya aksi.

"Karena yang dikedepankan adalah kegiatan humanis, persuasif, dan preventif,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Ade Ary mengatakan, ada 3.453 personel gabungan yang akan mengamankan jalannya aksi.

Baca juga: Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ribuan petugas itu terdiri dari anggota Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Terkait pusat aksi, Ade Ary menyebutkan, ada dua titik yang menjadi pusat keramaian.

Pertama, penyampaian aksi bakal dilakukan di area Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Kemudian, dilanjutkan dengan perayaan Hari Buruh di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.

“Penyampaian aksi dilakukan di Patung Kuda. Sementara, perayaannya dilakukan di Stadion Madya,” ungkap dia.

Sebagai informasi, ada sekitar 50.000 buruh yang bakal turun ke jalan hari ini.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Buruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani mengatakan, ribuan massa terdiri dari dua konfederasi buruh terbesar di Indonesia, yakni KSPSI dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal.

“Massa berasal dari Jabodetabek tentunya, tetapi ada juga yang dari Banten dan Bandung Raya,” ucap dia di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2024).

Andi mengatakan, buruh berencana memadati area Patung Kuda sekitar pukul 10.00 WIB.

Aksi di Patung Kuda rencananya berlangsung selama tiga jam sebelum berpindah ke wilayah Senayan, Jakarta Pusat.

“Setelah membacakan tuntutan di Patung Kuda, massa akan bergerak ke Stadion Madya di kawasan Gelora Bung Karno pukul 13.00 WIB. Di sana kami akan merayakan May Day bersama-sama,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com