Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tempat Uji Kir Sudah Tutup, Kan Ahok Marah-marah Kemarin"

Kompas.com - 24/07/2014, 13:36 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tempat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) di Kedaung Angke, Jakarta Barat, ditutup pada Kamis (24/7/2014), setelah mendapat inspeksi mendadak dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sehari sebelumnya.

Saat Kompas.com menyambangi tempat tersebut, Kamis (24/7/2014), di pertigaan menuju PKB Kedaung Angke, warga setempat langsung memberi tahu bahwa tempat uji kir tersebut sudah ditutup.

"Sudah tutup tempat uji kir-nya. Ahok kan kemarin sudah marah-marah," ujar salah seorang warga kepada Kompas.com.

Saat sampai di PKB Kedaung, di depan pintu gerbang terpasang spanduk bertuliskan "Pelayanan Uji KIR ditutup, Wajib uji dialihkan ke Ujung Menteng, Pulo Gadung, Cilincing". Tidak terlihat ada aktivitas di tempat tersebut. Tak ada satu pun mobil yang datang untuk melakukan uji kir.

Meskipun tidak ada uji kir, terlihat beberapa pegawai tetap masuk dan menggunakan pakaian dishub, mereka tampak mengobrol satu sama lain membicarakan tentang tempat kerja mereka yang ditutup.

Salah satu penanggung jawab, Koesmiyanto, mengatakan, PKB Kedaung Angke ditutup sejak tadi pagi. Ia mengungkapkan, pada tadi pagi ada beberapa mobil yang datang untuk melakukan uji kir.

"Tapi sudah kami arahkan untuk uji kir di Cilincing, Ujung Menteng, dan Pulo Gadung," ujarnya saat ditemui di PKB Kedaung Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (24/7/2014).

Lebih lanjut ia menjelaskan, kendaraan di atas 5.000 tonase diharapkan melakukan uji kir di Cilincing. Sementara itu, di bawah 5.000 tonase di Ujung Menteng dan di bawah 3.500 di Pulo Gadung.

"Tadi pagi mungkin para pemilik kendaraan yang ingin uji kir banyak yang mengeluh, wajar saja sih soalnya tempat uji kir lainnya jauh semua kalau dari sini," ucapnya.

Seperti diberitakan, saat melakukan sidak dengan KPK di PKB Kedaung Angke, Rabu (23/7/2014), Ahok marah besar karena mendapati seseorang berseragam Dinas Perhubungan membawa segepok uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com