Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Perumahan Bebani JORR W2

Kompas.com - 24/07/2014, 23:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Jakarta Outer Ring Road West 2 tersambung, pemerintah pusat dan daerah diminta mengawasi, serta menata dengan ketat pemanfaatan lahan di sekitar tol yang kini banyak ditumbuhi kompleks perumahan. Pertumbuhan itu akan berbanding lurus dengan penambahan jumlah penduduk dan tingginya mobilitas dari Kota Tangerang dan Tangerang Selatan menuju Jakarta.

Rabu (23/7), tampak sepasang suami-istri antusias melihat kompleks perumahan yang baru dalam proses pembangunan di dekat Kompleks Deplu, Pondok Betung, Tangerang Selatan.

Namun, Ronald (31), pegawai bank swasta di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan istrinya terkejut dengan harga yang ditawarkan. Unit rumah termurah di kompleks baru itu Rp 700 juta untuk ukuran tanah 60 meter persegi. Di beberapa kompleks perumahan lain, rumah dua tingkat dengan dua kamar tidur dijual minimal Rp 1 miliar.

Harga rumah di kompleks-kompleks kecil yang terdiri dari 10 unit rumah atau kurang hingga sekitar 20 rumah ini masih lebih murah dibanding di perumahan besar, seperti Bintaro. Di Bintaro, rumah dengan tanah 72 meter persegi bisa berharga lebih dari Rp 1 miliar.

”Orang cari rumah yang layak, keamanan semikluster, ada portal, dan satpam. Dekat dengan JORR W2. Yang paling penting, tidak jauh dari Jakarta. Di sini ke Jalan Sudirman-MH Thamrin, Jakarta, paling 15 km,” kata tenaga penjual kepada Ronald.

Ciri-ciri kompleks rumah kecil adalah fasilitas umum, seperti jalan dan sanitasinya, menumpang pada infrastruktur yang telah ada di kawasan sekitarnya. Ahli transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen SW Tangkudung, menimpali, kompleks kecil ini juga memanfaatkan kedekatan dengan jalan tol. Padahal, seharusnya pengembang menyediakan fasilitas jalan penghubung ke tol yang memadai.

”Akibatnya, kepadatan dan kekacauan lalu lintas yang terjadi,” kata Ellen.

Ia mengingatkan, pertumbuhan perumahan ini harus menjadi perhatian khusus. Perlu juga ada terobosan, termasuk menyegerakan pembangunan transportasi umum reguler dan massal di sekitar tol agar semua beban mobilitas tidak sepenuhnya ditanggung JORR W2.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Teddy Meiyadi mengakui, dampak dari dibangunnya akses tol itu membuat kawasan sekitarnya menjadi berkembang dengan bermunculannya permukiman warga.

”Perencanaan tol ini sudah ada sejak lama. Karena itu, RTRW Tangsel 2014 sudah mengakomodasi dampak pertumbuhan kawasan sekitar tol itu,” kata Teddy.

Teddy pernah mengatakan, 70 persen lahan di wilayahnya sudah dikuasai oleh pengembang, masyarakat, baik perseorangan maupun kelompok. Pihaknya membuat aturan agar setiap pembangunan kawasan harus disertai infrastruktur dan utilitas terintegrasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com