"Ah, apa ya begitu?" demikian reaksi pertama Jokowi ketika ditanya wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/8/2014) pagi.
Keterkejutan Jokowi bukannya tanpa alasan. Pada Rabu siang kemarin, Lasro menemui Jokowi untuk melaporkan kondisi terkini di Dinas Pendidikan DKI.
Laporan kepada Jokowi soal kondisi di Dinas Pendidikan DKI tergolong wajar. Selama laporan pun Lasro tidak menyinggung terkait pengunduran dirinya dari kepala dinas.
"Laporannya ada yang baik, ada yang tak baik. Ah tapi saya ndak yakin ah. Kemarin happy-happy aja kok," lanjut Jokowi.
Jokowi hanya tersenyum ketika diminta tanggapan soal Lasro menyampaikan keinginannya itu kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama lebih dulu. Menurut dia, seharusnya Lasro melontarkan keinginannya itu kepadanya lebih dulu.
"Ya, kalau dia ndak berani ngomong sama saya, harusnya dia lebih ndak berani sama Pak Ahok ya," canda Jokowi.
Keinginan mundur Lasro itu sebelumnya diungkap oleh Wakil Gubenur Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengakui dicurhati Lasro soal anak buahnya yang tidak bisa diatur. Ditambah lagi dengan sistem yang tertanam di dinas itu yang sudah kacau sejak lama. (Baca: Ahok: Stres Berat, Lasro Ingin Mundur dari Kadisdik)
"Pak Lasro, dia bilang sudah tidak tahan (jadi Kadisdik). Dia mengalami stres berat dan ingin dipindahkan," kata Basuki.
Sahabat Lasro, Plh Kepala Biro Daerah dan Hubungan Luar Negeri Heru Budi Hartono, juga mengungkap keinginan Lasro tersebut. (Baca: Ini Penyebab Kadisdik DKI Stres, Ingin Mengundurkan Diri)
Lasro Marbun dilantik menjadi Kadis Pendidikan DKI Jakarta pada 12 Februari 2014. Pria yang dulu menjabat Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana itu menggantikan posisi Taufik Yudi Mulyanto yang dimutasi ke Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Sepak terjang Lasro di Dinas Pendidikan DKI cukup membuat atasan berdecak kagum. Jokowi pernah memuji Lasro merampingkan struktur kelembagaan di dinasnya sehingga lebih efektif hanya dalam waktu yang singkat.
Jokowi juga memuji aksi blusukan Lasro ke sekolah-sekolah untuk mendapati kondisi sekolah yang nyata di lapangan ketimbang hanya berdasarkan laporan.
Wagub DKI Ahok pun memuji Lasro. Ahok mengatakan, Lasro menyelamatkan uang anggaran Disdik DKI sekitar Rp 2 triliun dari praktik penggelembungan anggaran oleh anak buahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.