JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 20 warga Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, mendatangi Kantor Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Jumat (29/8/2014). Para warga yang tinggal di sisi kali Mokervaart ini datang untuk mengadukan keresahan karena permukimannya akan digusur.
Ignatius Agung, yang mewakili warga mengatakan, penggusuran yang akan dilakukan oleh Kelurahan Rawa Buaya dilakukan secara mendadak. Menurut dia, surat pemberitahuan penggusuran baru diterima warga pada dua hari lalu.
"Kita tanya ke lurah, katanya penggusuran atas instruksi Gubernur DKI. Tapi pas kita minta suratnya tak pernah diberikan," kata Ignatius.
Keresahan warga, kata Ignatius, semakin menjadi karena tak ada penjelasan dari Kecamatan Cengkareng mengenai rencana penggusuran yang akan dilakukan pada Sabtu (31/8/2014).
Di tengah kepanikan itu, para warga memilih datang ke Kantor Transisi dengan harapan ada penyelesaian dari Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun begitu, para warga harus gigit jari karena Jokowi tidak ada di Kantor Transisi.
Orasi dan surat permohonan dibatalkannya penggusuran hanya disampaikan melalui personel Paspampres yang bertugas di Kantor Transisi. Warga Jalan Haji Jaini, Rawa Buaya itu datang pukul 10.00 WIB dan meninggalkan lokasi 30 menit kemudian.
"Padahal warga punya sertifikat hak milik. Tapi tetap akan digusur untuk keperluan pembangunan fasos dan fasum oleh 12 pengembang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.