Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencintai Korea Lewat Hangugo Dongari UI

Kompas.com - 13/09/2014, 09:00 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Delapan tahun lalu, dua orang pelajar program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Indonesia asal Korea Selatan, Icarus Han dan Kim Yun-shik, mendirikan Asosiasi bahasa Korea UI atau disebut dengan UI Hankook-eo Dongari.

Untuk memudahkan pelafalan, kata Hankook-eo ditulis menjadi Hangugo. Icarus Han adalah ketua pertama Hangugo Dongari (HD).

"HD sempat vakum dua tahun, pas 2007-2008. Tahun ini, kami sudah sampai ke angkatan ketujuh dengan jumlah 50 anggota baru," kata Ketua HD 2014 Rahmat Subarkah kepada Kompas.com.

Rahmat menuturkan, anggota HD memiliki kegiatan rutin tiap pekan, yaitu mengikuti kelas bahasa Korea sekali sepekan. HD menyediakan kelas dari hari Senin-Jumat setiap pukul 14.00 WIB dan setiap peserta diberikan kebebasan memilih hari belajar.

Pengajar bahasa Koreanya adalah warga Korea Selatan yang sedang belajar di program BIPA UI. Sementara itu, peserta HD adalah mahasiswa UI yang memiliki minat terhadap Korea.

Para calon anggota akan diseleksi pada perekrutan terbuka HD yang digelar tiap akhir semester, setahun sekali. HD pun, tutur Rahmat, kerap mengadakan pertemuan dan kegiatan, seperti komunitas lain pada umumnya.

"Kami juga punya wadah untuk menampung minat seni para anggota. Ada HDvoice yang kegiatannya cover lagu Korea. Ada HDcrew untuk cover dance-nya," ujar Rahmat.

Sebagai komunitas pecinta Korea, HD memiliki misi pertukaran budaya Indonesia-Korea. Hubungan guru asal Korea dengan murid asal Indonesia diharapkan menjadi persahabatan antara dua negara tersebut, meski dalam skala kecil.

"Kami juga ingin menjadi wadah bagi mahasiswa UI yang memiliki minat dan keingintahuan besar terhadap korea, baik itu pop culture-nya, bahasa, adat istiadat sampai dengan makanan," kata Rahmat.

Dinda, mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer angkatan 2012, bergabung dengan HD karena ingin belajar bahasa dan kebudayaan Korea. "Kebetulan rumahku di Jakarta Barat dan di sana jarang ada tempat les bahasa Korea jadi saya pilih ikut HD. Di UI (HD), juga bisa kenal banyak teman," kata Dinda.

Selain belajar bahasa Korea tiap pekan, kegiatan yang berupa permainan atau kunjungan juga menjadi daya tarik anggota, seperti Dinda.

"Kami pernah ngadain Running Man (permainan ala variety show asal Korea yang berjudul sama). Main bareng-bareng, guru-guru Koreanya juga ikut," kata Dinda yang mengenal Korea melalui K-drama dan K-pop.

Pada waktu para mahasiswa asal Gwang-ju, Korea Selatan, berkunjung ke UI, Dinda dan anggota HD yang lain pun turut menyambut mereka. Marta Fitria, mahasiswi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI angkatan 2010, juga mengungkapkan alasan yang sama bergabung ke HD.

"Gue suka Korea. Ikut HD karena pengen bisa baca hangeul (aksara Korea) dan tahu kebudayaan mereka, apalagi kan yang ngajar native," katanya. Akan tetapi, tak seperti Dinda yang masih aktif bergabung di HD, Marta hanya sempat mengikuti kegiatan HD beberapa kali.

"Waktu itu tutor gue ngajarnya pakai bahasa Inggris dan bagus Inggrisnya. Terus menurut gue, dia agak cepat ngajarnya, jadi gue keteteran terus, gue jadi malas deh ikut HD," kata Marta.

Keahliannya membaca hangeul pun didapat bukan melalui HD, melainkan lewat kelas bahasa Korea dasar di bangku perkuliahan.

Meskipun hanya sebentar bergabung di HD, Marta merasakan manfaat dari HD, yaitu menambah pertemanan. "Pas ada acara terus orang Korea datang itu juga seru kok. Ada games-nya," ujar Marta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com