Ceria, suka ngambek, lucu, dan manja adalah sederet kenangan yang bisa diingat Elisabeth soal Ade Sara. Dia pun mengenang saat-saat pulang kerja semasa Ade Sara masih ada. Lekat dalam ingatan Elisabeth, bagaimana Ade Sara memanjakan dirinya yang kelelahan usai bekerja.
Setiap kali melihat ibunya hanya berdiam karena lelah, kenang Elisabeth, Ade Sara sigap mengambil botol berisi minyak kayu putih. Pelahan, tutur ibu yang kehilangan putri semata wayangnya ini, Ade Sara akan membalurkan minyak itu ke perut sang ibu.
"Mama capek ya?" rapal Elisabeth, mengulang kata-kata anaknya setiap kali memanjakan sang ibu dulu. Mata Elisabeth tak pelak berkaca-kaca, mengiringi setiap tutur kenangannya. Namun, linangan bening itu bukan diikuti isak, justru senyum. Rindu. Sejenak, perempuan ini larut dalam kenangan.
Pura-pura amnesia
"Saya itu kangen ngambeknya dia. Itu lucu," lanjut Elisabeth. Dia pun bercerita soal cara anaknya dulu setiap kali meminta sesuatu kepadanya. Bicara berbisik-bisik sembari mendekat merapat, sebut dia, menjadi ciri khas Ade Sara akan membuat sebuah pinta.
Suatu ketika, kata Elisabeth, Ade Sara ingin meminta tambahan uang jajan. Rayuan pun dilancarkan. "Mama, sini deh.. Sara mau ngomong, tapi mama jangan marah yah," kata Elisabeth menirukan polah putrinya itu.
Balasan sang ibu pun sudah jadi semacam ledekan khas. "Aduh, perasaan mama enggak enak. Mama mendadak amnesia nih," kenang Elisabeth. Bila si ibu sudah beraksi pura-pura lupa begitu, Ade Sara sudah pasti akan merajuk alias ngambek.
Semua rayuan dan rajukan itu lamat-lamat diakui Elisabeth sebagai hal yang selalu menggedor pintu rindu hatinya kepada Ade Sara. Semua rengekan yang membuat sang ibu luluh memenuhi pintanya.
Namun, Elisabeth pun menyebut Ade Sara adalah anak yang pengertian. Kalaupun harus meminta tambahan uang jajan, Ade Sara akan meminta "pekerjaan" kepada kedua orangtuanya, selain pekerjaan rumah harian yang memang sudah jadi kewajibannya.
"Biasanya dia pijitin saya. Tapi, pijitnya minta dibayar," ujar Elisabeth dengan senyum lebar sekalipun pandangannya menerawang.
Anak kreatif
Elisabeth menyebut Ade Sara bukanlah anak yang sangat pintar sekalipun juga tidak bodoh. Baginya, Ade Sara adalah anak kreatif.
Suatu ketika, Sara pernah mengikuti lomba desain yang digelar sebuah majalah remaja. Karya desain itu dibuat bermodalkan potongan kertas warna-warni.
Sebelum dikirimkan ke penyelenggara lomba, Sara memperlihatkan karyanya itu kepada sang ibu. "Saya lihat bentuknya aneh. Tapi, saya tidak mau tertawa di depan dia. Takut kecil hati. Akhirnya saya bilang bagus," aku Elisabeth.
Namun, karya yang menurut Elisabeth aneh itu justru menjadi juara pertama. Saat itu, barulah Elisabeth menyadari bahwa anaknya itu kreatif. "Dikirimnya juga dua hari terakhir pendaftaran dan ternyata juara 1 dapat laptop. Sampai saya berpikir, kayaknya ada yang salah. Mungkin karena akunya yang ga ngerti seni juga kali ya," kenang dia, diikuti tawa.
Tak lagi bicarakan Ade Sara
Kini, Ade Sara sudah tiada. Tidak ada lagi rengekan manja Sara kepada ibunda. Meski mengaku rindu, Elisabeth memilih mencari kesibukan lain setiba di rumah dari bekerja.
Di rumahnya, untuk sementara waktu, tak ada pembicaraan soal Ade Sara, yang akan membuat kenangan membanjir diikuti kesedihan dan kerinduan.
Bersama Suroto—suaminya—sesekali Elisabeth menghabiskan waktu berjalan-jalan berdua. Aktivitas ini mereka lakukan untuk meninggalkan sejenak nuansa sepi di rumahnya. "Cari kesibukan supaya enggak terus teringat," sebut dia.
Teruntuk sang putri, kini lantunan doa dikirimkan Elisabeth senantiasa. Sekalipun dua terdakwa kasus pembunuhan anaknya—Ahmad Imam Al Hafitd dan juga Assyifa Ramadhan—dihukum, dia sadar Ade Sara tetap tak akan kembali ada.
Namun, Elisabeth tetap ingin keadilan ditegakkan. "Saya ingin keadilan yang sebenar-benarnya, bukan (hukuman) yang seberat-beratnya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.