Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Pengembang Bangun Apartemen untuk Wisma Atlet Asian Games 2018

Kompas.com - 23/09/2014, 21:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta pengembang untuk membangun apartemen. Dengan catatan, apartemen itu disewakan terlebih dahulu kepada Pemprov DKI untuk digunakan sebagai wisma atlet Asian Games 2018.

"Kami maunya apartemen, karena nanti di Asian Games akan ada sekitar 13.000 atlet yang berkumpul. Kalau ada (swasta) membuat apartemen, pinjami dulu (ke DKI) dan bayar sewa," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Menurut Basuki, langkah ini juga diterapkan oleh Korea Selatan sebagai tuan rumah Asian Games 2014. Di sana, lanjut dia, tiap negara yang mengirimkan atlet membayar sebesar 50 dollar AS untuk penginapan mereka. Kemudian, setelah Asian Games 2018 selesai diselenggarakan, pengembang dapat menjualnya kepada masyarakat luas.

Basuki mengatakan, Pemprov DKI menginginkan agar lokasi apartemen itu terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat. Pengembang yang dapat menawarkan sewa apartemen kepada DKI adalah apartemen baru yang kini belum dibangun (namun sudah ada lokasinya) dan belum dilepas ke masyarakat.

"Kami hitung, 7.000 unit saja sudah bisa berjalan kok. Selama ini, apartemen tidak boleh disewakan karena dianggap bukan hotel, untuk kasus Asian Games ini diperbolehkan," kata Ahok, sapaan Basuki.

Sementara itu, Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Sylviana Murni membenarkan bahwa wisma atlet akan dibangun di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain wisma atlet, lanjut dia, Pemprov DKI sedang mempersiapkan venue pertandingan, media center, serta kantor pusat kepanitiaan Asian Games 2018.

Sebagai tuan rumah, kata Sylvi, DKI harus mempersiapkan sebanyak 13.000 tempat tidur atau sekitar 7.500 kamar untuk menjamu para atlet dan official dari 45 kontingen negara peserta.

"Pak Wagub meminta ada pembangunan yang harus segera dilakukan. Semua proses perizinan juga harus segera diurus sesuai ketentuan yang ada," kata Sylvi.

Selain Kemayoran, DKI juga akan membantu membangun asrama atlet di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com