Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun dari Commuter Line Melihat Darah di Kaki, Wanita Hamil Histeris

Kompas.com - 03/10/2014, 15:20 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang wanita pengguna kereta Commuter Line, Nur Komalasari (25), sempat histeris di Stasiun Cawang, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2014) pagi. Sebab, ia menduga janin berusia tiga pekan di perutnya itu gugur.

"Dia itu penumpang KRL Bogor-Jakarta Kota. Dia turun di Stasiun Cawang. Pas turun itu, dia lihat darah sudah mengalir di kakinya," kata Manajer Komunikasi PT Ketera Api Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa kepada Kompas.com.

Eva menuturkan, darah yang mengalir itu disebabkan dari tumor kaki sebelah kanan Nur. Nur, kata dia, memiliki seperti tumor di kaki kanannya dan terkena gesekan saat di berada KRL pagi yang kondisinya penuh.

Darah itu, lanjut dia, sudah mengalir saat Nur masih di dalam gerbong kereta. Namun, ketika turun di Stasiun Cawang, Nur baru menyadari darah mengalir dan sontak membuat Nur histeris. "Dia histeris dikira keguguran soalnya lagi hamil tiga minggu," ucap Eva.

Petugas pun langsung membawa Nur ke Rumah Sakit Tebet untuk memeriksa kondisi kesehatan Nur. Saat itu pula hasil dari dokter keluar dan diketahui kandungan Nur masih sehat. Hanya, tambah dia, tumor di kakinya itu mengeluarkan banyak darah.

Eva mengatakan bahwa keluarga langsung memindahkan Nur ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sebab, pengobatan tumor yang dialami Nur selama ini dilakukan di RSCM.

"Saya lihat fotonya, lumayan besar sih tumornya, jadi memang mengeluarkan banyak darah," kata dia. Menurut Eva, gesekan itu terjadi karena Nur dalam kondisi berdiri saat di dalam KRL. Padahal, Nur tengah hamil tiga minggu yang seharusnya mendapat kursi prioritas.

Kehamilan yang belum terlihat itu membuat petugas tidak menyadarinya. Selain itu, Nur sendiri juga tidak memberi tahu petugas dalam gerbong bahwa ia tengah hamil.

Alhasil, saat turun, Nur dalam kondisi sudah mengeluarkan darah dan harus dorong-dorongan dengan penumpang lain untuk bisa turun dari kereta. Kini, kata Eva, dari foto yang dikirimkan dan komunikasi Nur kepada Eva, diketahui kondisi Nur sudah membaik.

Bahkan, Nur sudah dapat duduk dan tidak berbaring di atas kasur rawat inap. "Keluarga Nur semua di RSCM. Petugas kami juga masih di RSCM dan akan bantu asuransinya," kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com