Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Dibunuh karena Pelaku Dendam Ditantang saat Mabuk

Kompas.com - 05/10/2014, 19:24 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Kapolresta Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah, mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap saksi dan pelaku pembunuhan terhadap Agus Deni Albar (33) tukang parkir di kawasan Perkantoran Kota Kembang, GDC, Sukmajaya, Depok. Penyidik menyimpulkan motif pembunuhan karena Agus menantang pelaku saat sedang mabuk minuman keras, Kamis (2/10/2014) malam.

"Korban dianggap menantang pelaku saat sedang mabuk bersama teman-temannya. Itulah membuat pelaku dendam hingga akhirnya menghabisi korban," kata Ahmad, Minggu (5/10/2014).

Ahmad menjelaskan, seusai membunuh dan membuang jenazah Agus di Kali Umpah di depan tempat korban biasa bekerja, pelaku yakni Mulyana (36), melarikan diri ke rumah kerabatnya di Pandeglang, Banten. Mulyana adalah rekan dekat korban. Pelaku dibekuk aparat Polresta Depok, Sabtu (4/10/2014).

"Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku pembunuhan terhadap juru parkir mengarah ke tersangka," kata Ahmad. Menurut dia, tidak ada perlawanan sama sekali yang dilakukan Mulyana saat akan ditangkap.

Atas perbuatannya, Mulyana akan dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan jo Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan tewasnya korban dengan ancaman hukuman sampai 15 tahun penjara. "Pelaku sudah kami amankan di Mapolresta Depok," kata Ahmad.

Agus ditemukan tewas mengambang di Kali Umpah di depan tempatnya bekerja yakni di depan Kantor Pengadilan Agama, Depok, Jumat pagi.

Agus tewas dengan luka di wajah dan kepalanya. Ada luka hantaman benda tumpul di sekujur wajah dan luka tusukan di pelipisnya. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trotoar Bolong di Pulogadung Bikin Warga Jatuh, Satpol PP Minta Bantuan Pasukan Biru

Trotoar Bolong di Pulogadung Bikin Warga Jatuh, Satpol PP Minta Bantuan Pasukan Biru

Megapolitan
Hasil Otopsi Pelajar yang Tewas Dikeroyok di Kemang: Pankreas Robek, Lambung Berisi Darah

Hasil Otopsi Pelajar yang Tewas Dikeroyok di Kemang: Pankreas Robek, Lambung Berisi Darah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pacar Pemuda yang Keroyok Pelajar di Kemang hingga Tewas

Polisi Tangkap Pacar Pemuda yang Keroyok Pelajar di Kemang hingga Tewas

Megapolitan
Percepat Penanganan 'Stunting', Dinkes DKI Jakarta Targetkan Tak Ada Kasus Baru

Percepat Penanganan "Stunting", Dinkes DKI Jakarta Targetkan Tak Ada Kasus Baru

Megapolitan
Warga Eks Kampung Bayam Ingin Bangun Agrowisata di Hunian Sementara di Ancol

Warga Eks Kampung Bayam Ingin Bangun Agrowisata di Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pemakaman Pelajar Paket B yang Tewas Dikeroyok di Kemang

Isak Tangis Iringi Pemakaman Pelajar Paket B yang Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Hendak Bekerja di Ladang, Warga Temukan Bayi Baru Lahir di Tajurhalang

Hendak Bekerja di Ladang, Warga Temukan Bayi Baru Lahir di Tajurhalang

Megapolitan
Sama seperti di Tangsel, Ibu di Bekasi Juga Disuruh 'Icha Shakila' untuk Cabuli Anak Kandung

Sama seperti di Tangsel, Ibu di Bekasi Juga Disuruh "Icha Shakila" untuk Cabuli Anak Kandung

Megapolitan
Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Megapolitan
Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
Terjadi Lagi, Ibu Cabuli Anak Kandung di Bekasi

Terjadi Lagi, Ibu Cabuli Anak Kandung di Bekasi

Megapolitan
Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Megapolitan
Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Megapolitan
Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com