"Dilihat dari reaksi mereka memang terlihat ketawa-ketawa saja, tapi overacting," kata Seto di pengadilan negeri Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2014). Dari sisi psikologis, ujar dia, sikap tersebut merupakan upaya mereka mengatasi kecemasan. "Upaya defensif mereka."
Sikap overacting anak-anak, kata Seto, merupakan sikap yang biasa ditunjukkan ketika mereka berada di situasi yamg penuh tekanan. "Kalau kita jeli memahami psikologi anak, sangat terlihat kalau mereka dalam keadaan yang terguncang," papar dia.
Keadaan stres dan terguncang ini diyakini Seto bisa berakibat fatal pada setiap ucapan yang mereka ucapkan. Menurut dia, kondisi jiwa yang tak stabil akibat pertemuannya dengan tersangka akan membuat anak-anak makin stres. "Jawaban mereka bisa enggak stabil juga dan membelokkan arah sidang."