Maria pun tak ketinggalan mengenakan rok rumbai-rumbai bergaris pink putih, sama seperti 75 anggota CISC yang mengikuti parade itu. Maria adalah satu dari sekian banyak penderita kanker payudara yang ikut dalam parade untuk mengampanyekan kesadaran terhadap bahaya kanker payudara.
"Membantu para wanita, khususnya wanita Jakarta, untuk lebih mewaspadai kanker payudara. Masyarakat sekarang banyak berpikir kena kanker berarti mati," kata wanita yang menjadi Sekretaris CISC tersebut.
Maria pun membuktikan dirinya yang bisa bertahan dalam berperang melawan kanker payudara. Ia lalu menuturkan awal mulanya terkena kanker payudara. Ia terdiagnosis menderita penyakit tersebut pada September 2012. Saat itu, ketika menyadari adanya benjolan di payudara kanannya. Maria pun segera memeriksakannya ke dokter.
Dokter menganjurkan Maria untuk melakukan biopsi. Kini, Maria adalah seorang cancer survivor. "Semangat terus, tidak pernah give up," tuturnya.
Maria ingin para wanita di Jakarta mengantisipasi kanker payudara sejak dini dengan cara sadari (periksa payudara sendiri). "Kalau sudah ada benjolan, harus datang ke dokter. Jangan ke alternatif atau yang lain karena dengan medis, kanker bisa dideteksi," kata Maria yang juga mengajak anak dan suaminya dalam parade ini.
Kanker pulalah yang membawa Maria untuk bergabung dengan CISC. Dia ingin melakukan pelayanan kepada masyarakat mengenai kanker melalui CISC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.