Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Info Patahan di Sekitar Jakarta, BMKG Pasang 3 Sensor

Kompas.com - 13/10/2014, 21:48 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memasang sensor gempa di tiga lokasi di sekitar DKI Jakarta. Sensor ini akan merekam getaran pada struktur batu keras di bawah wilayah ini.

"Titik-titik yang sudah dipasangi sensor gempa tersebut adalah di Universitas Indonesia (Depok, Jawa Barat), Pondok Betung (Tangerang, Banten), dan Kemayoran (Jakarta Pusat)," kata Kepala Bidang Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Wandono, di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Wandono mengatakan, targetnya, akan ada lima lokasi yang dipasangi sensor ini hingga 2015. Pemasangan alat ini didasari pada informasi bahwa ada patahan aktif di wilayah sekitar DKI Jakarta.

Selama ini, papar Wandono, tak ada catatan sejarah bahwa gempa pernah terjadi dengan berpusat di wilayah ini. Oleh karena itu, kata dia, informasi tersebut harus dibuktikan.

"Karena itulah kami memasang sensor di kedalaman tertentu untuk merekam geteran-getaran gempa yang terjadi. Namun, selama ini belum terekam, gempa yang spesifik terjadi di Jakarta," tekan Wandono.

"Gempa yang terasa di Jakarta adalah dampak dari gempa-gempa yang terjadi, baik di patahan maupun pergerakan lempeng tektonik di selatan Pulau Jawa. Sekali lagi, tidak ada yang pusat gempanya tepat berada di Jakarta," imbuh Wandono.

Selain mencari bukti soal informasi patahan di sekitar wilayah Jakarta, Wandono mengatakan, pemasangan sensor ini juga akan bermanfaat bagi para perancang bangunan agar membangun gedung tahan gempa.

Sebelumnya, Sekretariat Negara dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam sebuah pemaparan menyampaikan prediksi mengenai gempa dengan daya rusak IX modified mercally density (MMI) di Selat Sunda, dan dampaknya akan terasa hingga ke Jakarta dengan kekuatan VI-VII MMI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com